Prabowo menuding Anies tidak mengerti soal hak guna usaha. Daripada dikuasai oleh pihak asing, sebut Prabowo, lebih baik lahan-lahan tersebut ia kelola.
“Daripada dikuasai orang asing, lebih baik Prabowo yang mengelola,” ujar Prabowo.
“Manakala pemerintah memerlukan, saya segera menyerahkan, enggak usah dibawa debatlah. Anda hanya memperlihatkan ketololan Anda,” tuturnya.
Prabowo pun mengatakan, lahan seluas 500.000 hekatre itu kini menjadi milik negara. Ia mengaku telah menyerahkan lahan-lahan tersebut kepada negara, 2,5 tahun lalu.
Kepada Presiden Joko Widodo, Prabowo mempersilakan jika negara hendak menggunakan lahan itu untuk mendukung program lumbung pangan atau food estate. Apalagi, sebagai Menhan, Prabowo ditugaskan oleh Presiden untuk menangani program food estate.
“Bapak Presiden, kalau lahan ini dibutuhkan untuk lumbung pangan, pakai lahan HGU yang saya gunakan. Saya siap,” kata Prabowo.
“Jadi, niatnya tidak baik. Datanya (Anies) salah,” lanjutnya.
Terkait ini, Wakil Kapten Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin, Jazilul Fawaid mengatakan, pertanyaan Anies soal kepemilikan Prabowo atas lahan seluas 340.000 hektare merupakan ajaran Jokowi pada debat Pilpres 2019. Menurutnya, pertanyaan tersebut bukan terkait urusan personal Prabowo.
“Pemimpin Indonesia itu pemimpin di negara demokratis, semua boleh disampaikan. Jadi jangan baper (terbawa perasaan) sebagai calon pemimpin, baru gitu saja sudah (menganggap) serangan personal,” ujar Jazilul di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Baca juga: Deja Vu Anies dan Jokowi: Singgung 340.000 Hektare Tanah Prabowo, Dilaporkan ke Bawaslu
“Orang nanya lahan 340.000 hektar itu kan yang mengajari bertanya kan Pak Jokowi dulu, iya kan. Pak Anies cuma melanjutkan di sesi (debat) yang ini gitu loh,” katanya lagi.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, Anies melempar pertanyaan cerdas saat debat. Jazilul pun mengaku pihaknya tak ambil pusing soal komentar dan umpatan Prabowo terhadap Anies terkait ini.
“Ya itu pasti dirinya, dirinya mengatakan dirinya sendiri. Ya masa ada pertanyaan bodoh? Enggak ada, pertanyaan itu netral. Orang bertanya itu (lalu dianggap) itu pertanyaan bodoh, pertanyaan goblok, mungkin dia yang enggak bisa jawab,” ujar Jazilul.
Namun, Jazilul menilai bahwa Prabowo tidak memedulikan etika ketika menyampaikan umpatan yang dialamatkan ke Anies.
“Kayaknya sudah tidak lagi memperdulikan etik deh. Kan enggak bisa menjawab, setiap pertanyaan yang bernada mempertanyakan etik, tidak bisa jawab. Kayaknya kapasitas etiknya memang perlu, biarlah publik yang menilai,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.