Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

P-51D Mustang, Pesawat Bekas Belanda yang Terlibat di Operasi Merdeka hingga Trikora

Kompas.com - 09/01/2024, 13:19 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno mengerahkan alutsista bekas ketika merebut Irian Barat dari kekuasaan Belanda.

Hal ini disampaikan Prabowo ketika membantah tuduhan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

"Data-data yang Bapak ungkapkan terkait masalah kapal bekas, saya ingatkan waktu Bung Karno menghadapi Irian Barat (sekarang Papua) seluruh peralatannya bekas, seluruh pesawat terbang, kapal selam, cruiser (kapal perang multi peran), destroyer (kapal persenjataan lengkap seperti fregat) semuanya bekas, dan kita sampai sekarang pun masih banyak menggunakan yang bekas. Jadi data Bapak, mungkin niatnya baik tapi keliru," kata Prabowo, dikutip dari Tribunnews.com.

Pernyataan Prabowo terkait pesawat bekas yang terlibat dalam operasi pembebasan Irian Barat mengingatkan publik mengenai kisah pesawat kombatan P-51D Mustang.

Baca juga: Ajakan Prabowo Bahas Data Alutsista di Luar Debat Ditolak 2 Kubu Capres

Pesawat ini turut mewarnai perjalanan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) atau yang kini bernama TNI Angkatan Udara dalam menjaga kedaulatan Indonesia.

Dalam perjalanannya, AURI mendapatkan P-51D Mustang hasil hibah dari Belanda. Dengan kata lain, AURI mendapatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas.

Saat itu, penerimaan P-51D Mustang bekas merupakan konsekuensi dari hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 2 November 1949. Dalam putusannya, Militaire Luchtvaart atau Angkatan Udara Belanda akan dilukuidasi oleh AURI.

Hasilnya, lusinan pesawat Belanda pun diserahkan kepada AURI, termasuk 40 unit P-51D Mustang.

Baca juga: Ajakan Prabowo Bahas Data Alutsista di Luar Debat Ditolak 2 Kubu Capres

Dikutip dari Majalah Angkasa dengan judul "Pesawat Kombatan TNI AU, Dari Legenda Churen Hingga Kedigdayaan Flanker", P-51D Mustang masuk ke dalam kekuatan Skuadron Udara 3 yang bermarkas di Pangkalan Udara Cililitan, Jakarta Timur.

Kala itu, P-51D Mustang menjadi unsur utama pesawat pemburu di tubuh AURI. Tak ayal, P-51D Mustang mempunyai banyak jasa karena menjadi langganan AURI untuk diterjunkan dalam berbagai operasi menghadapi gerakan antipemerintah di berbagai daerah.

Operasi Merdeka hingga Trikora

Ketika masuk di dalam kekuatan inti AURI, P-51D Mustang benar-benar dapat diandalkan oleh AURI ketika gerakan antipemerintah muncul di berbagai wilayah Indonesia.

Pesawat berjuluk "Cocor Merah" banyak membantu gerak pasukan darat dan laut dalam sebuah operasi. Operasi tersebut seperti operasi penumpasan gerakan separatis Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera pada 1955.

Selanjutnya, si Cocor Merah kembali menunjukkan taring liarnya dengan terlibat di dalam Operasi Sapta Marga di Medan pada 1958.

Baca juga: Tanggapi PDI-P, TKN: Bung Karno Pakai Alutsista Bekas Itu Fakta, Masa Prabowo Minta Maaf...

Di tahun yang sama, atau tepatnya pada 17 Maret 1958, P-51D Mustang kembali terlibat dalam serbuan terhadap kedudukan PRRI.

Setelah operasi ini, P-51D Mustang tak mempunyai cukup waktu untuk kembali ke pangkalannya. Selanjutnya, P-51D Mustang diterbang menuju Ambon dalam rangka menjalan Operasi Merdeka untuk memukul gerakan Permesta di Manado.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com