JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyebut bahwa proyek food estate yang dikerjakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) justru menguntungkan kroni.
Pernyataan itu disampaikan Anies saat menyampaikan paparan pertama dalam debat pemilihan presiden (Pilpres) ketiga dengan topik pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan globalisasi.
Adapun Kemenhan saat ini dipimpin Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden (capres) nomor urut 2.
"Tambah lagi food estate singkong yang menguntungkan kroni," kata Anies di Istora, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2204).
Baca juga: Anies Sebut Anggaran Rp 700 Triliun Kemenhan Tak Optimal, Singgung Tentara Tak Punya Rumah
Tidak hanya itu, Anies mengatakan, proyek food estate Kementerian Pertahanan juga merusak lingkungan dan tidak membuahkan hasil.
Anies juga menyinggung sejumlah persoalan di lingkup pertahanan yang menurutnya harus diubah. Di antaranya, kasus pencurian ikan, pasir, hingga serangan hacker.
"Dan lebih jauh lagi ironisnya Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker tahun 2023, sebuah ironi," ujar Anies.
Oleh karena itu, Anies menyatakan bahwa pihaknya ingin mengembalikan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan yang ironisnya tidak bisa menjaga persoalan keamanan tersebut.
Baca juga: Anies Singgung Anggaran Kemenhan Tembus Rp 700 T, tapi Beli Alutsista Bekas
Sebaliknya, Anies mengatakan, anggaran itu digunakan untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) bekas.
"(Anggaran di Kementerian Pertahanan) justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas," kata Anies.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum KPU (RI) menggelar debat secara selang seling, yakni pertama capres, kedua calon wakil presiden (cawapres), dan ketiga capres dengan tema berbeda-beda.
Baca juga: Kawal Prabowo Debat Isu Pertahanan, Ketua Komisi I DPR Sibuk Catat Paparan Anies-Ganjar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.