Penerbangan itu membawa bahan makanan, obat-obatan, membantu transportasi warga hingga membawa bantuan untuk anak-anak Papua.
"Di semua tempat bisa saya bantu. Saya cuci luka anak anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik. Apa, apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?" kata Susi.
Baca juga: Murka Susi Pudjiastuti Pilotnya Disandera KKB: Apa Dosa dan Salah Saya
Ia lantas menceritakan, sempat merasa senang setelah pihak KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua. Namun, dua hari kemudian, ada dua pasukan TNI yang ditembak oleh KKB.
"Itu kan apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian bunuh putra-putra bangsa. Saya jadi lebih marah lagi. Mau diambil apa? Sementara orang lain yang cari untung saja di Papua kalian biarkan," ujar Susi.
Setelah beberapa bulan penyanderaan, KKB pimpinan Egianus Kogoya sempat disebut meminta tebusan untuk proses pembebasan pilot Susi Air. Permintaan tebusan itu dilontarkan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
Menurut dia, permintaan tebusan uang itu akan disanggupi lewat proses negosiasi. Benny menuturkan, pemerintah daerah sedang menyiapkan uang yang diminta Kogoya.
"Sebetulnya terkait hal itu Pemda sedang menyiapkan pembayaran uang petugas sejak awal pada saat adanya tuntutan kelompok Egianus Kogoya. Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan dan bahan medis," kata Benny, seperti dikutip dari Kompas TV, 2 Juli 2023.
"Waktu itu (permintaannya) sebesar Rp 5 miliar, nanti itu dalam proses negosiasi berapa yang akan bisa disanggupi. Namun sejak kita mencoba ruang komunikasi hingga saat ini KKB Egianus tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," ujar dia.
Namun, kemudian, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meluruskan itu dan mengatakan KKB tidak pernah meminta uang tebusan.
Menko Polhukam Mahfud MD pun sempat angkat bicara soal tebusan uang Rp 5 miliar tersebut.
Mahfud mengaku tidak mengetahui soal permintaan uang tebusan tersebut.
Baca juga: Soal Tebusan Rp 5 M untuk Bebaskan Pilot Susi Air, Mahfud: Kalau Minta ke Saya, Saya Bilang Tidak
“Tidak tahu saya, karena saya tidak ikut menerangkan itu,” kata Mahfud saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 11 Juli 2023.
Hanya, Mahfud mengatakan bahwa dirinya tidak akan memenuhi permintaan semacam itu, jika KKB mengajukan kepada dirinya.
“Kalau kepada saya tidak minta. Kalau minta ke saya, saya bilang tidak. Gitu saja. Saya tidak minta,” ucap Mahfud.
Hingga Yudo pensiun sebagai Panglima TNI, proses pembebasan pilot Susi Air belum membuahkan hasil.
Yudo pun menyerahkan kasus pilot Susi Air kepada Jenderal TNI Agus Subiyanto, Panglima TNI pengganti dirinya.
“Ya tentunya apa-apa yang telah kami lakukan, yang kami deteksi, yang telah kami prediksi, semuanya tentunya nanti akan saya serahkan pada Jenderal Agus subiyanto untuk ditindaklanjuti, terutama para komandan dan panglima yang di lapangan,” kata Yudo usai acara penghargaan bagi prajurit di Balai Samudra, Jakarta Utara, 13 November 2023.
Baca juga: 10 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB, Panglima Agus: Kita Kedepankan Operasi Teritorial
Yudo juga mengaku proses pembebasan pilot Susi Air yang belum rampung tidak menjadi beban dirinya selepas pensiun.
“Ya bagi saya tidak ada beban. Tidak ada beban, karena memang ini tugas yang sudah saya laksanakan selama kepemimpinan saya,” ujar Yudo.
Sementara itu, Agus Subiyanto mengatakan, pihaknya akan mengedepankan operasi teritorial untuk mengupayakan pembebasan pilot Susi Air. Hal tersebut disampaikan Agus Subiyanto usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI di Istana Negara, 22 November 2023.
Baca juga: Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI Agus Subiyanto Sebut Akan Pakai Smart Power
"Kita akan melibatkan Forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah) di sana untuk komunikasi, berkomunikasi, itu saja. Makanya ke depan kita kedepankan operasi teritorial," ujar Agus.
"Mudah mudahan dengan langkah itu ada kabar lah, mudah-mudahan (dari) saudara Philips yang ada di sana," katanya lagi.
Agus mengatakan bahwa operasi teritorial juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.