Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2023: Operasi Pembebasan Pilot Susi Air yang Belum Tuntas...

Kompas.com - 01/01/2024, 10:46 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Krisiandi

Tim Redaksi

Yudo juga mengatakan, KKB berpindah-pindah dan membaur dengan warga lokal sehingga menyulitkan.

5 prajurit gugur, tiga komandan diganti

Di tengah operasi pembebasan pilot Susi Air, Yudo memutasi tiga perwira tinggi yang memegang tongkat komando di wilayah Papua, mulai dari jabatan Komandan Korem hingga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.

Mutasi itu tertera dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/426/IV/2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Surat itu ditandatangani Yudo tertanggal 27 April 2023.

Baca juga: Momen Pergantian Tiga Komandan TNI di Papua Usai Insiden Penyerangan KKB di Nduga

Posisi Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Kodam XVII/Cenderawasih berganti dari Brigjen Juinta Omboh Sembiring ke Kolonel Inf Dedi Hardono.

Lalu, posisi Pangdam XVII/Cenderawasih diganti dari Mayjen Muhammad Saleh Mustafa ke Mayjen Izak Pangemanan yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kogabwilhan III.

Kemudian, Pangkogabwilhan III Letjen I Nyoman Cantiasa dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Koorsahli KSAD). Posisi Pangkogabwilhan III diisi Mayjen Agus Suhardi.

Baca juga: 10 Bulan KKB Sandera Pilot Susi Air, Egianus Kendalikan Penyanderaan dari Jauh

Rotasi tiga jabatan penting di Papua itu dilakukan usai gugurnya lima prajurit TNI di Nduga, Papua Pegunungan, dalam operasi pembebasan pilot Susi Air.

Namun, Markas Besar TNI membantah rotasi jabatan berkaitan dengan hal tersebut.

”Ini rotasi normal, untuk penyegaran organisasi,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, 3 Mei 2023.

Diketahui, lima prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) gugur di tengah misi penyelamatan pilot pesawat Susi Air, 15 April 2023.

Operasi siaga tempur


Menyusul gugur lima prajurit tersebut, TNI kemudian memberlakukan operasi “siaga tempur” di daerah-daerah rawan KKB di Papua.

Menurut Yudo, operasi tersebut akan diterapkan di lokasi-lokasi rawan, seperti halnya Distrik Mugi, Nduga, yang menjadi tempat kontak tembak antara Satgas Yonif Raider 321 dan KKB.

“Jadi ke depan dengan adanya kontak tembak seperti ini, daerah-daerah yang kerawanan tinggi akan saya tingkatkan dari operasi yang biasanya pam (pengamanan) rawan,” ujar Yudo saat konferensi pers di Base Off Lanudal Juanda, Surabaya, 18 April 2023, usai berkunjung ke Papua.

Baca juga: Pencarian Pilot Susi Air, Gugurnya Pratu Miftahul, dan Operasi Siaga Tempur...

Dalam operasi siaga tempur di daerah rawan, lanjut Yudo, tidak ada unsur dari masyarakat yang terlibat.

“Dan di situ tidak ada penduduknya, penduduk yang istilahnya seperti perangkat desa dan sebagainya,” kata Yudo.

Yudo mengatakan, operasi siaga tempur itu seperti halnya operasi siaga tempur laut bagi prajurit TNI di Natuna.

Baca juga: 4 Prajurit TNI yang Gugur saat Cari Pilot Susi Air Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

“Nah ini kita samakan, siaga tempur darat bila perlu namanya supaya mereka para prajurit yang menuju ke situ, ke tempat-tempat yang sudah dinyatakan rawan atau kerawanan tinggi, mereka betul-betul siaga tempur,” tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu.

Yudo mengatakan, sebenarnya di dalam diri setiap prajurit sudah terpatri naluri tempur.

“Tetapi kalau masuk daerah yang kita nyatakan siaga tempur, ya mereka lebih waspada,” kata Yudo.

Susi sempat marah

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, meminta maaf atas kejadian penyanderaan pilot Susi Air atas nama Philips Mark di Papua oleh KKB, Rabu (1/3/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, meminta maaf atas kejadian penyanderaan pilot Susi Air atas nama Philips Mark di Papua oleh KKB, Rabu (1/3/2023).
Bos maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti pun sempat marah karena operasi pembebasan pilot Philips berlarut-larut.

Kemarahan Susi tampak saat berbincang melalui sambungan telepon dengan Pendeta Karel Phil Erari yang juga merupakan tokoh Papua.

Rekaman pembicaraan yang tersebar di media sosial itu telah diizinkan oleh Susi untuk ditayangkan sebagai pemberitaan.

Baca juga: Menangis, Susi Pudjiastuti Curhat ke Tokoh Papua soal KKB: Kalian Tak Adil pada Saya

"Saya tuh jahat apanya Pak Phil? Coba cari kejahatan saya apa di Papua?" ujar Susi dengan nada suara tinggi sebagaimana dikutip dari rekaman telepon yang diterima Kompas.com, 6 Mei 2023.

"Saya cari makan iya di Papua. Tapi, saya bantu orang Papua juga banyak," katanya lagi.

Pendeta Karel Phil juga membenarkan bahwa Susi Pudjiastuti kerap membantu masyarakat Papua dengan ikhlas.

Susi kemudian menjelaskan bahwa dalam sehari maskapainya bisa memberangkatkan 70 hingga 90 penerbangan ke wilayah gunung-gunung di Papua.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com