Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Tanggung Seluruh Biaya RS Relawan Korban Dugaan Pengeroyokan Oknum TNI di Boyolali

Kompas.com - 31/12/2023, 23:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku akan menanggung seluruh biaya rumah sakit relawan yang menjadi korban dugaan pengeroyokan oleh oknum TNI.

Hal ini Ganjar nyatakan usai menjenguk korban di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Minggu (31/12/2023) malam.

Adapun dugaan pengeroyokan itu terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, pada Sabtu (30/12/2023).

Baca juga: Jenguk Relawan Korban Penganiayaan Oknum TNI, Ganjar: Tak Ada Cerita Main Hakim Sendiri

Diketahui, relawan itu sempat memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali sejak pagi, kemarin. Mereka mengikuti iring-iringan rombongan Ganjar dengan konvoi motor berknalpot brong.

"Kami tanggung semua. Sudah diurus sama teman-teman. Teman-teman di Boyolali kompak. Soal seperti itu langsung diberesi," kata Ganjar usai menjenguk, Minggu.

Setidaknya, ada tujuh relawan yang menjadi korban. Dua di antaranya dirawat intensif di RSUD tersebut.

Ganjar mengaku sempat bertanya-tanya kronologi kejadian kondisi pasien. Namun, salah satu korban tertidur sehingga Ganjar tidak sempat mengobrol.

Baca juga: Sambangi Ponpes Al-Iman Bulus, Ganjar Sowan hingga Ziarah ke Makam Mbah Ahmad Alim

Sedangkan satu korban lainnya, sudah membaik. Ia mendapat informasi bahwa kondisi tulang korban bagus, dan tidak ada geger otak.

"Terus kemudian otaknya juga bagus hanya memar saja. Satu patah gigi dan sebagainya. Itu kondisinya," imbuh Ganjar.

Berdasarkan hasil perbincangan itu, Ganjar pun mengetahui kronologi kejadian. Dia bilang, pukulan oknum TNI itu diterima secara tiba-tiba.

"Dia lagi berhenti di lampu merah, tiba-tiba dipukul. Setelah itu dia ditarik ke dalam. Dipukuli. Mereka yang berseragam," tuturnya.

Selanjutnya Ganjar menyatakan, peristiwa ini harus menjadi pelajaran dan peringatan. Siapapun yang melanggar ketentuan hukum harus dihukum, karena tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan kekerasan.

Ia pun meminta aparat keamanan termasuk institusi TNI menangani kejadian ini.

Baca juga: PDI-P Boyolali Sebut Relawan Korban Dugaan Penganiayaan Oknum TNI Alami Trauma

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku telah menghubungi Panglima TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak, hingga Panglima Kodam (Pangdam) setempat usai mendapat kabar tersebut.

"Ini peringatan untuk siapapun untuk tidak melakukan tindakan semena-mena. Kami juga akan mengingatkan pendukung kami agar mereka juga tertib untuk tidak memancing kemarahan. Karena sebelumnya juga terjadi di Yogya, ada yang meninggal," jelas Ganjar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com