Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paparkan 21 Program Unggulan, Mahfud: Lebih dari Sekadar Makan Siang

Kompas.com - 30/12/2023, 21:35 WIB
Irfan Kamil,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD memaparkan 21 program unggulan yang akan direalisasikan jika dirinya bersama calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Mahfud memaparkan program-program tersebut dalam acara konsolidasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Djakarta Theater, Sabtu (30/12/2023).

“Kami punya program-program unggulan khusus perbaikan untuk rakyat, ada 21 program tepat sasaran yang itu tidak mengada-ada dan insya Allah bisa direalisasikan lebih dari sekadar makan siang,” kata Mahfud.

Baca juga: Elektabilitas Terendah Versi Survei LSI Denny JA, Ganjar: Kami Tidak Seburuk Itu

21 program unggulan Ganjar-Mahfud memakan anggaran senilai Rp 2.500 triliun.

Program-program tersebut adalah 17 juta lapangan kerja; satu desa, satu faskes, satu nakes; uang saku kader posyandu; dan 10 juta hunian untuk rakyat.

Kemudian, punya rumah semudah punya motor; sekolah dapat gaji, lulus pasti kerja; satu keluarga miskin, satu sarjana dan perempuan maju.

Lalu, buruh naik kelas; kuliah gratis untuk anak prajurit dan bhayangkara; mudah berusaha termasuk UMKM dan koperasi; dan Masjid sejahtera, pengurus masjid terlindungi.

Baca juga: Ganjar Hadiri Konsolidasi “45 Hari Menuju Kemenangan”, Disambut Teriakan Pendukung

Berikutnya, guru ngaji dan guru agama lain digaji; pasokan pangan aman, harga enak di kantong; lansia bahagia, anak cucu gembira; dan petani bangga bertani.

Selanjutnya, di laut kita jaya, nelayan sejahtera; disabilitas mandiri berprestasi, satu desa satu mobil akses dan internet super cepat, gratis merata.

Tak hanya itu, ada juga bansos pasti lanjut tapi harus tepat sasaran, sikat KKN dan KTP sakti.

“Program-program tersebut kami sampaikan ke rakyat saat kami berkeliling nusantara, semua menyambut baik, mereka senang karena ini sesuai kebutuhan mereka,” kata Mahfud.

“Apa yang selama ini kami berikan kepada rakyat, kami akan berikan yang lebih baik lagi,” ucap Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Nasional
21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

Nasional
Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Nasional
Megawati Cermati 'Presidential Club' yang Digagas Prabowo

Megawati Cermati "Presidential Club" yang Digagas Prabowo

Nasional
Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Nasional
Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Nasional
Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Nasional
Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com