Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Eng. IB Ilham Malik
Dosen Prodi Perencanaan Wilayah & Kota ITERA

Ketua Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA. Wakil Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Bidang Kajian Kebijakan Transportasi

Ketika Politik Melaju di Atas Proyek Transportasi

Kompas.com - 24/12/2023, 07:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MUNGKIN ini terdengar kurang elok, ketika urusan politik dikaitkan dengan soal transportasi. Atau sebaliknya, ketika urusan transportasi dibawa ke soal perpolitikan.

Namun, tanpa disadari, masalah transportasi, mulai dari soal kerusakan jalan, kemacetan lalu lintas, proyek jalan tol dan pelabuhan, masalah BBM (bahan bakar minyak) dan soal sumber energi kendaraan listrik, menjadi satu kesatuan dengan soal perpolitikan.

Apalagi soal kereta cepat, jalur udara, “rute” kapal nelayan asing dalam menangkap ikan di wilayah Indonesia. Semua dibahas dari sisi perpolitikan juga.

Bahkan ada yang mengkhawatirkan ketika masalah transportasi dikaitkan dengan soal “pembiayaan”, maka di sana ada “ongkos atau tarif” yang harus dibayarkan dan dialokasikan ke urusan perpolitikan.

Namun begitulah dunia per-transportasian di negeri kita. Dan juga di negara lain. Seperti ketika ekonomi Amerika sedang mengalami penurunan pada 1920-30an, maka upaya untuk menggeliatkannya kembali adalah dengan (salah satunya) melakukan pembangunan jalan lintas negara bagian dengan konsep padat karya.

Ekonomi dan infrastruktur transportasi menjadi berbaur dengan urusan politik kekuasaan juga.

Di tempat kita, bahkan, muncul suatu kondisi di mana proyek perbaikan atau pembangunan jalan yang menelan biaya besar, dikorupsi untuk membiayai ongkos politik.

Dan sementara itu untuk proyeknya sendiri, bahkan seringkali digadang-gadang sebagai suatu variabel keberhasilan “kebijakan” politik yang akan membawa kemenangan pada pihak tertentu dalam merebut suara rakyat dan pemilu (lagi).

Begitulah dunia perpolitikan kita. Aktivitasnya berbiaya sangat mahal, sehingga membutuhkan “isu” yang kuat untuk mendapatkan suara rakyat. Dan membutuhkan proyek fisik jalan yang bernilai rupiah sangat besar agar dapat “membantu” mendapatkan suara rakyat (pula).

Bahkan sebenarnya tidak terbatas pada soal transportasi atau infrastruktur transportasi. Isu soal politik ini masuk dalam soal infrastruktur secara keseluruhan. Misal, infrastruktur sosial, budaya, pendidikan dan kesehatan.

Sebagai negara yang masih “berkembang” atau negara yang masih berkategori “mau maju”, Indonesia masih sangat serba kekurangan dalam soal infrastruktur. Sehingga membangun infrastruktur apapun, menjadi seakan “perlu”. Walaupun tidak prioritas.

Sebut saja soal infrastruktur Indonesia yang sudah tergabung dalam G20. Ketika dibandingkan kondisi infrastruktur antarnegara anggota G20, terlihat posisi Indonesia ada di mana.

Indonesia memang masih sangat membutuhkan pembangunan agar tidak tertinggal terlalu jauh dengan infrastruktur yang sudah dimiliki oleh negara lain.

Sebut saja India yang memiliki jalan tol sepanjang 33.000 kilometer. Sementara Indonesia baru memiliki 2800 kilometer jalan tol, belum mencapai 10 persen dibanding India.

Dan sudut pandangnya memang pada aktivitas ekonomi. Jalan tol dibangun dengan multi efek. Namun untuk mengukurnya secara sederhana adalah dengan kesejahteraan ekonomi masyarakat sebagai akibat dari proyek jalan tol, mulai dari proses konstruksinya hingga ke proses pengoperasiannya.

Kembali ke masalah transportasi dan perpolitikan. Di semua periodesasi, bahkan di semua level pemilihan umum oleh rakyat, sektor transportasi masih akan selalu menjadi salah satu isu yang bisa mendulang suara kemenangan.

Siapa yang bisa mengemasnya, maka akan mendapatkan suara pilihan rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com