Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita JK Ajari Anies Berpolitik, Puji Cepat Memahami Persoalan

Kompas.com - 20/12/2023, 20:35 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla mengaku sudah mengenal lama sosok calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan.

Kalla juga mengaku bahwa dirinyalah yang mengajarkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpolitik.

"Saya mengenal Anies sudah lama, boleh dibilang saya mengajarkan politik kepada Anies," ujar Kalla dalam siaran pers timnya, Rabu (20/12/2023).

Kalla pun menceritakan masa lalunya ketika dirinya kerap bertemu dengan Anies di Universitas Paramadina, Jakarta.

Baca juga: JK Sebut Hanya Anies Capres yang Tak Terlibat Korupsi, Dituduh di Kasus Formula E Tidak Terbukti

Diketahui, Anies pernah menjadi rektor di Universitas Paramadina pada 2007. Ia menyandang status rektor termuda di Indonesia yang pada saat itu usianya baru 38 tahun.

Kalla mengatakan, ia sering makan siang bersama dengan Anies di Universitas Paramadina.

Pada momen makan bersama inilah, Kalla terkesima dengan sosok Anies karena mampu memahami persoalan dengan cepat.

"Dulu di Universitas Paramadina kita selalu makan siang sama-sama. Saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik. Dari isitu saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan mempunyai dasar pengetahuan," ujar Kalla.

Baca juga: Timnas Anies-Muhaimin Optimistis Dukungan JK Dongkrak Elektabilitas di Indonesia Timur

Selain itu, Kalla mengingatkan, dunia akan mengalami fase sulit dalam lima tahun ke depan.

Hal ini tak lepas adanya gejolak perang antara Palestina dan Israel hingga Ukraina dengan Rusia. Situasi dunia ke depan kian rumit karena China dan Amerika Serikat saling bertentangan.

Menurut Kalla, ketegangan tersebut akan membuat ekonomi dunia menurun. Kalla mengkhawatirkan menurunnya ekonomi dunia akan berdampak langsung terhadap Indonesia.

"Laporan terakhir bulan ini ekspor kita menurun, kalau eskpor menurun artinya penerimaan devisa menurun, berarti pajak turun. Sedangkan banyak mau dibelanjakan," ungkap Kalla.

Melihat kondisi tersebut, Kalla mengingatkan masyarakat agar memilih sosok presiden yang tidak suka menghamburkan dana.

Baca juga: Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan karena Dinilai Berintegritas

Menurutnya, negara akan mengalami kebangkrutan apabila presidennya boros karena apa saja dibeli.

"Karena itu, presiden harus mengerti dasar-dasar ekonomi, dan saya yakin Anies yang paling mengerti," imbuh dia.

Diberitakan, Kalla menyatakan dukungannya kepada pasangan Anies dan Muhaimin dalam Pemilu 2024.

"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung Amin). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk Anda semua," kata Kalla saat menghadiri acara silaturahmi digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan Amin di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa (19/12/2023) malam, seperti dilansir Antara.

Kalla menyebutkan, Anies bisa dikatakan sebagai muridnya dalam politik. Selama ini, dia sudah banyak memberikan masukan kepada Anies terkait permasalahan bangsa.

"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ, saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," ujar Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com