Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Anies-Muhaimin: Kalau Ibu Kota Tak Pindah, ASN Enggak Perlu Dipindah ke Kalimantan

Kompas.com - 20/12/2023, 15:31 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin, Surya Tjandra, mengungkapkan nasib aparatur sipil negara (ASN) yang akan dipindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur ,jika Anies Baswedan terpilih menjadi presiden pada 2024.

Ia mengatakan, ASN saat ini tidak perlu pindah jika Anies tak jadi memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur.

"Kalau (ibu kota) enggak jadi pindah, (ASN) enggak perlu dipindah dong," ujarnya dalam acara Gaspol Kompas.com, ditayangkan pada Selasa (19/12/2023) malam.

Baca juga: Sebanyak 3.246 ASN Akan Pindah ke IKN Pada Juli-November 2024

Surya mengatakan, pemindahan ASN memiliki risiko yang cukup besar.

Misalnya ASN yang memiliki anak harus menyiapkan kelanjutan pendidikan saat pindah ke IKN.

"Itu sekolah anak gimana? Sudah siap belum? Lalu rumah sakit gimana? Kan ada kebutuhan-kebutuhan itu (harus dipenuhi)," ucapnya.

Jika disebut akses IKN ke kota Balikpapan cukup singkat sekitar 30 menit dengan jalan tol, Surya justru bertanya untuk apa IKN dibuat dan ASN lebih baik tinggal di Balikpapan saja.

Baca juga: Sudah 4 RS Dibangun di IKN, Jokowi: Jangan Ada Lagi Masyarakat yang ke Malaysia, Jepang, Singapura

Sebab, banyak fasilitas yang belum selesai dibangun dan dialog dengan ASN yang akan pindah belum dilakukan, sudah semestinya IKN belum siap ditempati saat ini.

"Ini perlu ada dialog, kalaupun mereka harus pindah, gimana strategi pindahannya, jadi enggak bisa dipatok harus begini. 17 Agustus 2024 harus begini, yang terjadi nanti hanya seremoni," imbuh dia.

Selain itu, konflik di daerah IKN yang mulai muncul belakangan karena pembangunan menjadi masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Baca juga: Soal IKN, Anies: Bangun Kota di Tengah Hutan Timbulkan Ketimpangan Baru

Surya menyebutkan, masalah harga lahan pendatang yang lebih tinggi dibandingkan lahan penduduk asli harus dituntaskan.

Eks Wakil Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu menyebutkan, masalah ini sudah diungkapkan dalam penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Masyarakat pendatang yang memiliki sertifikat tanah diberikan ganti rugi lebih tinggi ketimbang penduduk yang memiliki tanah tetapi belum mengurus surat-surat tanah mereka.

Selain itu, potensi gesekan bilateral dengan Malaysia bisa terjadi karena membangun ibu kota di dekat perbatasan antara kedua negara itu.

Dualisme soal IKN

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com