Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Marunda Jakut, Mahfud Sebut Kampung Nelayan Kurang Dapat Perhatian

Kompas.com - 20/12/2023, 15:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyatakan bahwa kehidupan nelayan selama ini kurang mendapat perhatian.

Itu dikatakan Mahfud saat berkunjung ke kampung nelayan di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023).

"Siang ini makan siang bersama rakyat nelayan di Cilincing, sebuah tempat yang mungkin kurang mendapatkan perhatian. Mendapat perhatian sih sudah, tapi mungkin kurang mendapat perhatian," kata Mahfud, Rabu siang.

Menurut Mahfud, tempat tersebut kurang mendapat perhatian karena airnya kotor dan tidak ada dermaga permanen sebagai tempat kapal bersandar.

Baca juga: Ke Marunda, Mahfud Sempat Bakar Ikan hingga Makan Seafood

Padahal, air bersih dan dermaga merupakan sumber kehidupan para nelayan di kampung tersebut.

Mahfud mengeklaim, permasalahan itu sesuai dengam visi pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang demokratis dan lestari.

"Artinya apa, masalah maritim ini jadi perhatian utama karena maritim itu mempunyai banyak kekayaan dan banyak tempat membangun, bukan hanya maritim sebagai fakta geologis tapi maritim secara perekonomian," ujar dia.

Mahfud berpandangan, Indonesia mempunyai kekayaan yang luar biasa tapi tidak diimbangi dengan keseriusan dan teknologi sehingga justru dinikmati oleh negara lain.

Baca juga: Mahfud Sebut Mafia Jadikan RI Tempat Transit Pengungsi Rohingya Sebelum Dikirim ke Negara Lain


"Saya tahu misalnya di Natuna Utara di Laut Cina Selatan, itu banyak sekali kapal-kapal asing yang masuk ke situ dan kemampuan kita untuk mengamankan belum cukup kuat," kata Mahfud.

"Karena begitu kapal masuk, begitu dikejar, kapal mereka lebih besar, kita mengejarnya lama, kapal kita masih terbatas," imbuh dia.

Dalam kesempatan ini, Mahfud juga menerima usulan dari para nelayan yang tergabung dalam kelompok Rumah Demokrasi Nelayan (Raden).

Ada sembilan usul yang disampaikan, yakni usul jangka pendek berupa bahan bakar minyak terjangkau, jaminan sosial nelayan, serta start up maritim dan nelayan muda.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Akan Perbesar Alokasi Kredit Perbankan hingga 35 Persen untuk UMKM dan Koperasi

Pembangunan pelelangan ikan dan bank terapung, kapal kolektif untuk nelayan, dan rumah pendingin komunitas, sebagai usul jangka menengah.

Lalu, usul jangka panjang yakni pembangunan rumah susun sederhana maritim, pengolahan ikan berstandar internasional, dan pesantren maritim berdaya saing.

"Sebagai usulan nanti pasti kita perhatikan karena itu kan yang dibutuhkan orang-orang laut ya di seluruh Indonesia," kata Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com