Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Kasus Ferdy Sambo, Mahfud Tegaskan Perlindungan Saksi Dibutuhkan

Kompas.com - 20/12/2023, 11:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan, perlindungan terhadap saksi dan korban harus dijamin karena kesaksian mereka merupakan kunci dalam menguak kasus hukum.

"Keberanian dan kejujuran saksi serta korban kerap kali menjadi kunci terkuaknya sebuah kasus hukum. Pelrindungan terhadap mereka sangat diperlukan agar keadilan dapat diwujudkan," kata Mahfud dalam acara Rembuk Nasional Sahabat Saksi dan Korban di Bogor, Rabu (20/12/2023).

Mahfud mengatakan, hal itulah yang membuat negara membentuk Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

Baca juga: Mahfud: Bila Korupsi Tambang Diberantas, Tiap Orang Dapat Rp 20 Juta Sebulan

Ia menuturkan, salah satu prestasi yang ditorehkan oleh LPSK adalah terbongkarnya kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang didalangi oleh atasannya, Ferdy Sambo.

Mahfud mengingatkan, awalnya Sambo membuat skenario bahwa Yosua dibunuh oleh Richard Eliezer dalam baku tembak sesama ajudan tersebut.


Eliezer pun sempat terus-terusan mengaku bahwa ia membunuh Yosua karena lebih dulu ditembak oleh Yosua dalam peristiwa yang terjadi di rumah dinas Sambo itu.

"Akhirnya kita semua berteriak bahwa itu tidak masuk akal. LPSK menjamin akan memberikan perlindungan kalah mengaku, mengaku lah dia, itu pentingnya membangun keberanian orang yang menjadi korban sekaligus saksi," kata Mahfud.

Baca juga: Mahfud Sebut Siap Hadapi Gibran di Debat Cawapres

Ia menyebutkan, pengakuan Eliezer itu penting karena tanpa pengakuan tersebut kasus pembunuhan Yosua bisa berakhir tanpa ada yang dihukum dengan alasan terjadi akibat baku tembak.

"Perjuangan kita bersama, tektokan saling lempar bola saya Kemenko Polhukam dengan LPSK membuahkan hasil dan kasus itu bisa diungkap dengan cukup sempurna," ujar Mahfud.

Namun, ia mengingatkan bahwa banyak kasus serupa yang dialami Eliezer di mana seorang saksi diancam dan diteror untuk tidak mengungkap kejadian yang sebenarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com