Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Ganjar "Dipalak" Anak Kecil di Pasar Induk Wonosobo

Kompas.com - 18/12/2023, 13:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dimintai uang oleh anak-anak kecil saat menyambangi Pasar Induk Wonosobo, Senin (18/12/2023) siang.

Momen itu terjadi usai Ganjar berkeliling pasar induk sekitar pukul 10.00 WIB.

Ia berbincang-bincang dengan para pedagang dan sempat membeli beberapa dagangan, yaitu petai, topi berlambang banteng, peci, hingga teh tambi.

Setelah membeli dagangan, Ganjar lantas berjalan keluar untuk melanjutkan agenda kampanye berikutnya.

Kemudian, beberapa anak kecil tampak memanggil Ganjar di pintu keluar pasar.

"Pak Ganjar, minta uang," kata anak kecil itu kepada Ganjar di Pasar Induk Wonosobo, Senin.

Baca juga: Momen Ganjar Bermalam di Rumah Warga, Diajak Curhat dan Disuguhi Singkong Rebus

Menanggapi permintaan itu, Ganjar bertanya alasan anak-anak itu meminta uang kepadanya.

Mereka lalu mengaku uangnya akan digunakan untuk membeli burung.

"Uang untuk apa lho?" tanya Ganjar.

"Buat beli burung. Buat burung merpati Pak," jawab anak-anak.

"Hah, beli burung lho," ucap Ganjar.

Kendati demikian, Ganjar tidak memberikan uang kepada anak itu.

Sebab memberikan hadiah di masa kampanye masuk dalam bentuk politik uang (money politic) yang dilarang oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Baca juga: Caleg DPR RI dari PAN Dipecat Jadi Ketua DPD karena Dukung Ganjar

Sebagai informasi, kemarin, Ganjar juga dimintai uang oleh seorang ibu-ibu saat meninjau persawahan di Magelang.

Ibu-ibu berjilbab merah itu bertanya kepada Ganjar apakah akan berbagi rezeki dalam kunjungannya ke Jawa Tengah hari ini dalam masa kampanye.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com