Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jurus Prabowo-Gibran Atasi Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Kompas.com - 15/12/2023, 18:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Imanuel Cahyadi, menegaskan Prabowo-Gibran mempunyai komitmen dalam mengatasi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Perempuan dan anak telah mendapatkan prioritas oleh Prabowo-Gibran, tercermin di visi dan misi kami. Ruang perlindungan sudah berujung ke arah yang tepat di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, dan kami akan menyempurnakannya lagi," ungkap Cahyadi dalam keterangannya, Jumat (15/12/2023).

Cahyadi memaparkan, bahwa dalam Visi-Misi Asta Cita 1 telah terdapat program kerja yang memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta memperkuat penegakan hukum sebagai upaya yang preventif.

Salah satu cara yang akan menjadi fokus pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, lanjut Cahyadi, adalah pembangunan kesejahteraan untuk keluarga.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tinggi meski Jarang Kampanye, Pengamat: Kekuatan Mesin Politik dan Relawan

Cara ini diyakini bisa menekan munculnya masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak di dalam lingkup keluarga.

"Kami kembali menekankan langkah preventif dengan membangun kesejahteraan ekonomi keluarga, dengan lapangan pekerjaan makin dibuka dengan luas," jelasnya.

Tak hanya itu, pasangan Prabowo-Gibran juga memiliki beberapa program dengan tujuan membangun ketahanan nasional dari tingkat individu hingga lingkup keluarga.

"Kami bangun ketahanan nasional dari tingkat individu dan tingkat keluarga. Langkah konkretnya adalah dengan program-program yang dibawakan, seperti makan siang gratis dan lain-lain," jelas Cahyadi.

Selain itu, Prabowo-Gibran juga memberi perhatian terkait isu kesehatan mental, karena pada dasarnya visi dan misi Indonesia maju menekankan pada program-program preventif berbasis perlindungan terhadap perempuan, anak, dan kesejahteraan keluarga.

"Pada akhirnya, bisa diambil kesimpulan, bahwa Prabowo-Gibran sangat concern (perhatian) dengan isu semacam kekerasan fisik atau kesehatan mental yang dialami oleh perempuan dan anak," tandasnya.

Baca juga: Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Tulis Pesan Kecemburuan terhadap Istrinya di Laptop

Cahyadi juga menyoroti data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bahwa hingga Desember 2023, tercatat ada sebanyak 26.362 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Indonesia.

Didapati pula bahwa kasus kekerasan perempuan dan anak yang paling tinggi terjadi di lingkungan rumah tangga, yaitu 16.039 kasus.

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan rumah tangga ini disebabkan oleh faktor ekonomi, yang semakin berat pasca pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com