Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Singgung Pendidikan Budi Pekerti Ketika Ditanya Prabowo soal Rumah Ibadah

Kompas.com - 12/12/2023, 21:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan, pendidikan budi pekerti mesti diberikan kepada anak-anak Indonesia agar mampu hidup dalam keberagaman.

Hal ini disampaikan Ganjar menjawab pertanyaan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait sulitnya pendirian rumah ibadah dalam debat pertama calon presiden, Selasa (12/12/2023) malam.

"Saya ingin tanya bagaimana tanggapan Bapak tentang keluhan adanya kelompok-kelompok minoritas yang ingin membuat tempat ibadah tapi sangat sulit karena faktor-faktor yang dipersulit oleh birokrasi dan sebagainya?" tanya Prabowo.

Menjawab pertanyaan itu, Ganjar menyatakan bahwa pendirian rumah ibadah memang harus mengikuti proses yang berlaku.

Baca juga: Usai Debat soal HAM, Prabowo Hanya Salami Ganjar dan Usap Keringat Pakai Handuk

"Seluruh proses memang harus dilalui, penegakan hukumnya menghukum yang bersalah dan aparat hukum tidak boleh ragu pada soal itu," kata Ganjar.

Namun, ia menilai bahwa ada persoalan lain yang bisa timbul, yakni terkait kehidupan dalam masyarakat yang beragam.

Menurut Ganjar, calon wakil presiden Mahfud MD sudah berbicara dengan banyak tokoh agama agar anak-anak Indonesia tidak hanya belajar pendidikan agama, tapi juga budi pekerti.

Harapannya, anak-anak Indonesia mengerti dan paham bagaimana hidup dalam masyarakat yang beragam.

Baca juga: Setiap Pasangan Dinilai Punya Catatan Soal Hukum, ICJR: Capres-Cawapres Jangan Main Aman Saat Debat

"Di samping pendidikan agama, mereka memberikan juga pendidikan budi pekerti agar kemudian dia bisa mengerti sejak awal bagaimana berbeda dalam suku, agama, golongan, sehingga mereka akan bisa bareng-bareng memahami," kata dia.

Ganjar menambahkan, forum komunikasi umat beragama dan tokoh masyarakat juga harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait keberagaman.

"Kalau itu bisa terjadi, rasa-rasanya bangsa ini akan membangun harkat martabatnya karena kita memang berbeda, tapi kita dipersatukan," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com