Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Mayoritas Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Naik

Kompas.com - 12/12/2023, 06:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 29 November-4 Desember 2023 menunjukkan, mayoritas partai politik pengusung pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan elektabilitas.

Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto elektabilitasnya meningkat 3 persen dari 18,9 persen pada Agustus 2023 menjadi 21,9 persen.

"Dengan angka keterpilihan ini, posisi Gerindra menyusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang sebelumnya, dalam survei Kompas, elektabilitasnya selalu menempati posisi teratas," tulis peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, Selasa (12/12/2023), dikutip dari harian Kompas.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Melonjaknya Suara Prabowo-Gibran dan Beralihnya Pendukung Jokowi

Selain Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia juga mengalami kenaikan elektabilitas yang cukup signifikan menjadi 2,6 persen. Pada Agustus, PSI mencatatkan elektabilitas 0,8 persen. 

Meski masih di bawah ambang batas parlemen, angka tersebut adalah elektabilitas tertinggi yang pernah diraih PSI karena tingkat keterpilihan partai itu selalu di bawah 1 persen.

Kenaikan elektabilitas Gerindra dan PSI berjalan beriringan dengan elektabilitas pasangan yang mereka usung, Prabowo-Gibran, yang juga unggul dalam survei kali ini.

"Gerindra dan Prabowo, misalnya, menjadi dua entitas yang saling menyatu dan melekat. Hal yang sama juga dilakukan PSI, dengan masuknya Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, yang kini menjadi ketua umum partai itu," tulis Yohan.

Baca juga: Introspeksi Ganjar dan PDI-P Usai Elektabilitas Melorot di Survei Litbang Kompas

Partai politik pengusung Prabowo-Gibran lainnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional, juga mendapatkan tren positif meski kenaikan elektabilitasnya tidak mencolok.

Tingkat keterpilihan Partai Golkar naik dari 7,2 persen menjadi 8,0 persen, sedangkan PAN naik dari 3,4 persen ke 4,2 persen.

Dari barisan pengusung Prabowo-Gibran, hanya Partai Demokrat yang elektabilitasnya turun yakni dari 7,0 persen menjadi 4,5 persen.

Parpol pengusung Ganjar dan Anies turun


Sebaliknya, partai-partai politik yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD elektabilitasnya tercatat banyak turun dalam survei kali ini.

PDI-P, partai pengusung utama Ganjar yang selama ini berada di puncak kini tergeser karena elektabilitasnya turun dari 24,4 persen menjadi 18,3 persen.

Baca juga: Ganjar Bakal Perkuat Asosiasinya dengan Jokowi Demi Genjot Elektabilitas

Partai pengusugn Ganjar-Mahfud lainnya, Partai Persatuan Indonesia juga mengalami penurunan elektabilitas menjadi 1,7 persen.

"Dalam survei sebelumnya, di kelompok parpol nonparlemen, Perindo merupakan parpol yang berpeluang lolos memenuhi ambang batas parlemen yang besarnya 4 persen. Namun, pada survei kali ini, peluang itu sedikit banyak berkurang akibat turunnya elektabilitas," tulis Yohan.

Berbeda dengan PDI-P dan Perindo, elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan naik dari 1,6 persen menjadi 2,4 persen, tapi angka tersebut masih di bawah ambang batas parlemen 4 persen.

Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Elektabilitas PKB, Nasdem, PKS, Demokrat Alami Penurunan

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com