Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking Indonesia: Elektabilitas PDI-P Teratas, PPP Terancam Tak Lolos ke Senayan

Kompas.com - 11/12/2023, 18:57 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Poltracking Indonesia memprediksi elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bakal menempati posisi pertama dalam pemilihan umum (Pemilu) legislatif 2024.

Akan tetapi, dari survei itu Poltracking Indo memperkirakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang ditetapkan sebesar 4 persen pada Pemilu 2024.

"Pada simulasi surat suara 18 partai politik, PDI Perjuangan memperoleh elektabilitas 22,2 persen, diikuti Gerindra 18,3 persen dan Golkar 9,8 persen," kata Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi, dalam pemaparan hasil survei berjudul "Pengaruh Jokowi dan Mitigasi Pemilih terhadap Peta Elektoral Terkini", secara streaming melalui kanal Poltracking TV di YouTube pada Senin (11/12/2023).

Arya juga memaparkan sejumlah parpol yang bakal lolos ke Senayan pada Pemilu 2024 dilihat dari hasil survei terkait elektabilitas.

Baca juga: Tanggapi Hasil Survei Litbang Kompas, Mahfud: Tak Apa-apa, Survei Tiap Saat Berubah

Partai politik peserta Pemilu 2024 yang diprediksi lolos parliamentary threshold adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 9,4 persen, Partai Nasdem dengan 8,5 persen, Partai Demokrat dengan 5,8 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 5,1 persen, dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 4,5 persen.

Sedangkan elektabilitas PPP dalam survei itu diperkirakan mencapai 3,4 persen, atau dengan kata lain terancam tidak lolos ke parlemen.

Menurut Arya, posisi elektabilitas PPP berdasarkan hasil survei kemungkinan bakal masuk ke kelompok partai yang juga diperkirakan tak lolos ke Senayan seperti partai Perindo (1,5 persen), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,9 persen, Partai Ummat 0,2 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2 persen, partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0,2 persen, Partai Gelora 0,2 persen, dan Partai Buruh dengan 0,2 persen.

Baca juga: Respons Survei Litbang Kompas, Kubu Ganjar: Target Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran Masih Jauh


Akan tetapi, kata Arya, dari hasil analisis Poltracking terlihat elektabilitas PDI-P justru menurun jika dibandingkan survei pada September 2023.

"Dia sempat lumayan tinggi di September, baru agak cenderung menurun, berakhir di 22,2 persen," ujar Arya.

Sedangkan elektabilitas Gerindra terus menguat seiring dengan kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran.

Sementara itu, elektabilitas PKB, NasDem, Demokrat, dan PKS dinilai masih fluktuatif, tetapi terjadi kenaikan elektabilitas pada Juli 2023.

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas PDI-P Tinggi di Jawa, Gerindra di Luar Jawa

Arya mengatakan, survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden dan dilakukan dengan cara wawancara tatap muka.

Dia mengatakan, margin of error dari survei itu yakni sekitar 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden yang dilibatkan adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih yaitu berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com