SEMARANG, KOMPAS.com - Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) optimistis lolos parliamentary treshold pada Pemilu 2024.
"Survei terakhir kami pada November 2023, Partai Gelora sudah on the track menuju (perolehan suara) 4 persen," kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPN Partai Gelora, Rico Marbun, di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/12/2023).
Sebagai partai baru peserta pemilu, Rico mengeklaim Partai Gelora bakal melampaui perolehan sesama partai baru di Pemilu 2024. Bahkan, lanjut dia, ada partai lama yang akan bisa mereka lampaui perolehan suaranya dalam Pemilu 2024.
Dalam konsolidasi pemenangan Partai Gelora di Jawa Tengah, Rico menyatakan ada sejumlah peluang yang diyakini masih dapat mendongkrak perolehan suara partainya. Tren tersebut didapat dari evaluasi pemilu-pemilu sebelumnya.
Pertama, sebut Rico, sepertiga pemilih cenderung baru menentukan pilihan pada sebulan terakhir menjelang hari pemungutan suara.
Baca juga: Profil Partai Gelora, Misi Jadikan Indonesia Kekuatan Dunia
Kedua, ada 40 persen pemilih yang dikategorikan sebagai swing voter alias pemilih yang masih mungkin berubah pilihan hingga saat terakhir ketika memberikan suara.
"Jadi kami optimistis peluang lolos ke Senayan terbuka, dengan militansi dan program-program kerja yang kami tawarkan," ujar Rico.
Rico menambahkan, survei internal Partai Gelora pun mendapati elektabilitas partainya sudah masuk 10 besar di antara seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
"Itu baru data November (2023), sebelum kami bergerak penuh melakukan konsolidasi dan kampanye," ujar Rico.
Dalam kesempatan tersebut, Rico mendorong para kader dan calon anggota legislatif partainya untuk menggaungkan program-program unggulan Partai Gelora.
Di antara program unggulan Partai Gelora adalah kuliah gratis dalam kerangka wajib belajar 16 tahun, program dukungan gizi bagi ibu hamil untuk mencegah stunting, dan program bebas buta baca Al Quran.
Sehari sebelumnya, Sabtu (9/12/2023), Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta kembali menggaungkan program-program unggulan partainya tersebut dalam rangkaian kampanye beberapa kota di Jawa Timur.
Di Sidoarjo, misalnya, Anis Matta mengangkat program dukungan gizi bagi ibu hamil dan wajib belajar 16 tahun tersebut.
Baca juga: Caleg 80 Tahun ke Atas Akan Bersaing pada Pemilu 2024, Tertua dari Partai Gelora
Dengan bantuan gizi untuk ibu hamil, kata Anis, kualitas sumber daya manusia sudah disiapkan sejak dari dalam kandungan. Ketika anak lahir, bantuan gizi akan berlanjut.
Di usia sekolah pun, program makan siang dan susu gratis, merupakan satu rangkaian tak terpisahkan dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Terlebih lagi, program wajib belajar 16 tahun mencakup pula kuliah gratis hingga lulus jenjang sarjana.
"Ketika anak-anak sekolah, para orangtua juga tidak perlu repot, karena anak-anak mereka mendapatkan berbagai bantuan pendidkan, termasuk susu dan makan siang gratis. Bahkan saat lulus sekolah lanjutan atas (SMA), anak-anak juga akan mendapatkan jaminan kuliah gratis," tegas Anis.
Baca juga: Mesin Politik di Sumatera Sudah Panas, Anis Matta Optimistis Partai Gelora Lolos ke Senayan
Menurut Anis, persoalan sumber daya manusia yang berkualitas sejak dini merupakan fokus penting bagi partainya. salah satu bukti, pada 2021 Partai Gelora yang baru dibentuk pada 2019 ini sudah meluncurkan program GEN 170.
Program GEN 170 merupakan gerakan umtuk mewujudkan generasi muda Indonesia memiliki tinggi badan minimal 170 sentimeter, sebagai simbol gizi yang tercukupi sejak dini sehingga mereka tumbuh sehat dan kuat.
"Ini program Gelora yang dicanangkan mulai 2021 di Tangerang, Banten, tidak ada hubungannya dengan polemik asam sulfat atau asam folat," kata Anis dengan sedikit menyinggung keriuhan publik beberapa waktu lalu.
Anis menegaskan, program Partai Gelora terkait kualitas manusia Indonesia sejak dini direncanakan sejak bayi dalan kandungan, pra kelahiran, usia sekolah, dan pendidikan tinggi.
"Harapan kami, ini semua dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia, melalui peningkatan postur fisik atau tinggi badan 170 cm, serta mencegah terjadinya stunting," ujar Anis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.