JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) membuka kemungkinan menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano di lereng Gunung Bromo, daerah Keduwung, Puspo, Pasuruan pada 16 November 2023.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan, sesuai arahan dari KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, TNI AU akan melibatkan pihak-pihak yang sekiranya perlu dilibatkan.
“Saat ini belum ada pelibatan langsung dengan KNKT. Namun, jika nanti perlu bantuannya tentu kami akan minta bantuan kepada KNKT untuk membantu kami,” kata Agung saat ditemui di Taxiway Echo Hanggar Skuadron Udara 17 Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (8/12/2023).
Baca juga: Pesawat EMB-314 Super Tucano TNI AU Beroperasi Kembali Usai Insiden di Pasuruan
Lebih lanjut, Agung mengatakan, belum ada laporan mengenai hasil investigasi jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano.
“Memang untuk penyelidikan kecelakaan pesawat membutuhkan waktu yang cukup lama,” ujar Kadispenau.
Menurutnya, tim investigasi juga masih mencari bangkai pesawat yang tersisa.
Diketahui, dua pesawat EMB-314 Super Tucano jatuh saat latihan terbang formasi pada 16 November 2023.
Baca juga: Soal Penyebab Jatuhnya Pesawat Super Tucano, KSAU: Dalam Penyidikan, Tunggu Hasilnya
Kedua pesawat itu berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, dan memiliki nomor ekor TT-3103 dan TT-3111.
Pesawat nomor ekor TT-3111 ditumpangi Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan sebagai pilot atau frontseater dan Kolonel (Adm) Widiono di kursi belakang atau backseater.
Sementara pesawat kedua dengan tail number TT-3103 dengan pilot Mayor (Pnb) Yuda A Seta di kursi depan dan Kolonel (Pnb) Subhan di kursi belakang.
Keempatnya gugur dan mendapat kenaikan pangkat Anumerta atau naik satu pangkat.
Baca juga: Wakasau Sebut Proses Evakuasi Puing-puing Pesawat Super Tucano Sulit, Butuh Sekitar 1 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.