Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Capres-Cawapres Diharap Mengedukasi Publik, Bukan Cuma Gimik Politik

Kompas.com - 08/12/2023, 09:52 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) merupakan sarana untuk memberikan edukasi politik ke pemilih.

Oleh karenanya, para capres-cawapres diharapkan mengutamakan adu program dan gagasan dalam debat, bukan sekadar gimik politik.

“Diharapkan calon bisa optimal memanfaatkan momen debat untuk mengurai visi besarnya untuk Indonesia dan mengedukasi publik soal praktik pemilu yang substansial dan bermartabat,” kata Titi kepada Kompas.com, Kamis (7/12/2023).

“Tidak sekadar jadi gimik panggung simbolik saja,” tuturnya.

Titi menyebut, debat capres-cawapres merupakan salah satu metode kampanye yang jangkauan audiensnya sangat besar karena disiarkan secara luas melalui media massa elektronik dan digital.

Debat memberikan kesempatan buat pemilih fokus terhadap gagasan para capres-cawapres, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan.

Baca juga: PDI-P Sebut Gibran Tak Percaya Diri karena Minta Saling Sanggah dalam Debat Capres Dihilangkan

Oleh karenanya, pemilih perlu mencermati dan membandingkan visi, misi, ide, gagasan, serta rekam jejak calon, sebagai referensi untuk menilai kapasitas dan kompetensi masing-masing.

“Dengan demikian, harapannya publik bisa membuat keputusan terbaik saat hari H pilpres nanti,” ujar Titi.

Lebih lanjut, Titi menyebut, debat bukan hanya arena untuk menyampaikan gagasan, tapi juga ajang menguji kelayakan dan relevansi program para capres-cawapres.

Oleh karenanya, ia tak setuju jika mekanisme saling sanggah dalam debat dihilangkan.

“Saling sanggah bukan berarti saling menjatuhkan, tapi justru bisa memperlihatkan fokus dan penguasaan calon pada tema dan isu debat,” katanya.

Menurut Titi, debat dengan skema saling bertanya dan melakukan pendalaman di antara para capres dan cawapres justru lebih menampilkan keotentikan dan orisinalitas.

Lewat mekanisme saling sanggah ini, akan terukur bagaimana capres-cawapres menggali gagasan calon lain. Bakal terlihat pula sejauh mana penguasaan capres-cawapres atas program yang diusungnya.

Dengan demikian, publik akan lebih mudah menilai relasi para calon secara lebih alamiah ketika para calon saling sanggah.

Baca juga: TKN Usul Saling Sanggah Debat Dihapus, PDI-P Wanti-wanti KPU Patuhi Aturan Main

Mekanisme saling bertanya ini, kata Titi, juga memaksa capres maupun cawapres untuk berpikir dan mempersiapkan diri lebih maksimal mengenai visi, misi, dan gagasan yang hendak dielaborasi.

“Selain itu juga tidak akan membuka celah kecurigaan pertanyaan bocor dan lain-lain. Lebih otentik dan substantif,” tutur pakar hukum kepemiluan Universitas Indonesia itu.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengusulkan saling sanggah dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden 2024 untuk dihilangkan atau dikurangi porsinya.

Anggota Dewan Pakar TKN Drajat Wibowo mengakui bahwa pihaknya sudah mengusulkan hal itu dalam rapat antara timses pasangan calon dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Memang ada usulan dari kita agar debatnya tidak menjadi saling sanggah, karena itu, sesi saling sanggahnya kalau bisa dikurangi, atau dihilangkan,” kata Drajat saat ditemui di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).

“Tetapi, pasangan calon itu diberikan kesempatan lebih panjang untuk pendalaman kebijakan,” ucap Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Adapun KPU juga telah merancang jadwal penyenggaraan debat capres-cawapres, termasuk tema setiap debat. Rencananya, kelima debat akan digelar di Jakarta. Berikut jadwalnya:

Debat pertama

  • 12 Desember 2023.
  • Tema: hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.

Debat kedua

  • 22 Desember 2023.
  • Tema: pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Debat ketiga

  • 7 Januari 2024.
  • Tema: ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), keuangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur.

Baca juga: Jadwal Lengkap Debat Capres-Cawapres 2024 dan Temanya

Debat keempat

  • 21 Januari 2024.
  • Tema: energi, SDA, SMN, pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

Debat kelima

  • 4 Februari 2024.
  • Tema: teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan (post-Covid society), dan ketenagakerjaan.

Sebagaimana diketahui. debat merupakan salah satu metode kampanye. Masa kampanye pemilu bakal berlangsung selama 75 hari, terhitung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Setelah masa kampanye, tahapan pemilu akan memasuki masa tenang selama tiga hari yakni 11-13 Februari 2024. Selanjutnya, pada 14 Februari 2024 akan digelar pemungutan suara serentak di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com