“Bertolak dari persoalan tersebut, kita bisa pahami bila pemerintah melalui APBN 2023 menggulirkan beberapa program untuk meringankan beban rakyat miskin,” ucap Said.
Baca juga: Simak, Ini Kriteria Warga Miskin Menurut Data BPS
Dari enam program bansos yang baru diinisiasi, dua di antaranya terkait dengan makanan dan uang tunai, yaitu BLT El Nino dan tambahan bantuan beras. Sementara itu, empat program lainnya terfokus pada pemberian insentif dalam sektor perumahan dan UMKM.
“Kita patut apresiasi kebijakan ini sebagai strategi untuk memberikan perlindungan kepada rumah tangga miskin dari fluktuasi harga makanan, terutama beras,” tutur Said.
Pemberian bantuan uang tunai, lanjutnya, juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan rumah tangga miskin agar tidak semakin terpuruk.
Meskipun demikian, Said mengimbau agar pihak terkait lebih berhati-hati terhadap implementasi program bansos berupa beras dan BLT dalam berbagai bentuknya.
Baca juga: Didukung Bank Dunia, Riau Dapat Bantuan Rp 800 Miliar untuk Rehabilitasi Mangrove
Pada 2018, Bank Dunia merilis sebuah laporan yang mengevaluasi pelaksanaan program bansos di Indonesia.
Laporan tersebut mengindikasikan bahwa efektivitas program bansos dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan masih belum optimal. Tidak optimalnya efektivitas ini dikaitkan dengan pelaksanaan teknis kebijakan yang dijalankan.
“Khusus untuk bansos beras, Bank Dunia memberi perhatian sebagai bansos yang paling tidak tepat sasaran,” jelas Said.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.