Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perludem: Pemilih Hanya Ramai soal Pilpres, padahal Ada 5 Pemilihan

Kompas.com - 29/11/2023, 11:52 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati, mengatakan, sejauh ini, publik hanya disibukkan oleh dinamika pemilu presiden (pilpres).

Padahal, pada Pemilu 2024, ada lima jenis pemilu yang meliputi pilpres, pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

“Selama ini kita hanya ramai soal hiruk-pikuk dinamika pilpres saja, padahal nanti akan ada lima jenis pemilu,” kata perempuan yang akrab disapa Ninis ini dalam perbincangan bersama Kompas.com, Rabu (29/11/2023).

Memang, penting untuk mencermati ihwal pilpres, termasuk menelusuri rekam jejak tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta pemilu.

Namun, mencermati calon anggota legislatif tak kalah penting. Sebab, para legislator inilah yang bakal jadi wakil rakyat di Parlemen.

Baca juga: Bareskrim Usut Dugaan Kebocoran Data Pemilih di Situs Web KPU

Ninis mengatakan, akses informasi harus dibuka selebar-lebarnya bukan hanya terkait capres-cawapres, melainkan juga calon anggota legislatif di seluruh tingkatan.

“Akses informasi harus dibuka selebar-lebarnya sehingga publik betul-betul bisa memilih berdasarkan rekam jejak,” ujarnya.

Bersamaan dengan itu, pemilih diminta untuk cermat terhadap informasi terkait kandidat atau pemilihan. Jangan sampai menjadi korban disinformasi atau hoaks.

Ninis memprediksi, berita bohong dan disinformasi akan terus bergulir selama penyelenggaraan pemilu. Bahkan, jumlahnya masif sejak sebelum masa kampanye.

Oleh karenanya, pemilih diminta bijak dalam menyikapi arus informasi terkait pemilu, apalagi menghadapi pesatnya penyebaran informasi di dunia maya.

“Karena kita tidak punya pembatasan di media sosial, siapa pun bisa menggunakan media sosial kapan saja,“ ucap Ninis.

Lebih lanjut, Ninis mengingatkan semua elite politik, calon anggota legislatif, serta capres dan cawapres peserta Pemilu 2024 taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berkampanye sesuai aturan, menghindari larangan, termasuk memberikan pendidikan politik yang baik ke publik.

Ia berharap deklarasi pemilu damai bukan hanya sekadar jargon politik saja. Sebab, pemilu yang dipenuhi konflik dan kontroversi akan menciptakan keterbelahan di masyarakat.

“Jadi idealnya para elite pun tidak menggunakan segala cara untuk menang pemilu dan juga bersama-sama membuat ekosistem digital lebih demokratis,” tutur Ninis.

Adapun masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung selama 75 hari yakni 28 November 2023-10 Februari 2024.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com