Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Sebut Penguasa Bertindak Seperti Orde Baru, TKN Prabowo-Gibran: Kekuasaan Hari Ini Dibentuk Megawati Sendiri Selama 10 Tahun

Kompas.com - 28/11/2023, 17:16 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengkritisi pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.

Mulanya, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan pihaknya menghormati Megawati sebagai putri dari Presiden ke-1 RI, Soekarno. Selain itu, Megawati juga pernah menjabat Presiden ke-5 RI.

Pada saat yang sama, Nusron juga mengingatkan bahwa presiden saat ini, Joko Widodo, diusung PDI-P sejak 2014.

Baca juga: Tanggapi Megawati Soal Penguasa Seperti Zaman Orba, Istana: Ini Negara Demokrasi

"Kekuasaan hari ini itu dibentuk oleh Ibu Megawati itu sendiri selama 10 tahun, karena Pak Jokowi itu pada Pemilu Presiden tahun 2014 diusung oleh PDI-P, dan didukung ramai-ramai, termasuk kami juga mendukung. Dan pada tahun 2019 juga didukung oleh PDI-P," ujar Nusron saat ditemui di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Nusron justru balik bertanya, jika Megawati menyebut penguasa saat ini bertindak seperti penguasa di era Orde Baru, maka siapa penguasa yang dimaksud.

Nusron mengatakan, jika saat ini kembali ke masa Orde Baru, pasti kekuasaannya tersentralisasi hanya di tangan satu partai.

"Dulu zaman Orde Baru kekuasaan itu hanya satu partai. Sekarang apakah ciri-ciri itu ada dalam diri Pak Jokowi? Tidak ada, kekuasaan ini terdesentralisasi ke berbagai partai. Menko Perekonomian-nya dari Golkar. Memudian Menteri Aparatur Negara itu dari PDI-P," tuturnya.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid saat ditemui di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (28/11/2023). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid saat ditemui di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (28/11/2023).

"Jadi kalau kemudian dikatakan mirip Orde Baru karena ada mobilisasi ASN, yang paling bertanggung jawab terhadap mobilisasi ASN, yang bisa melakukan itu adalah Menpan-RB. Menpan-RB nya itu dari... Nah saya enggak sebut (partainya). Dari partai tertentu," sambung Nusron.

Politikus Partai Golkar itu juga turut menyoroti adanya dugaan mobilisasi oleh partai tertentu untuk memenangkan calon tertentu dengan membuat pakta integritas. Namun, Nusron enggan menyebut partai yang dimaksud. 

"Salah satu ciri lagi Orde Baru adalah intelijen negara itu dipakai untuk kepentingan menakut-nakutin orang, kemudian membuat pakta integritas supaya memenangkan calon tertentu. Dan saya tahu, dan kita semua paham, dan itu dilakukan oleh pasangan tertentu, bukan oleh Pak Jokowi," ujarnya.

Baca juga: Serukan Menangkan Ganjar-Mahfud Satu Putaran, Megawati: Mana Ada Banteng Keok

"Dan kita juga sama-sama tahu bahwa aparatur-aparatur ini juga mempunyai kedekatan dengan pihak-pihak siapa," imbuhnya.

Nusron menilai, Megawati sedang gelisah sebagai partai pengusung Jokowi, sehingga membuat pernyataan seperti itu.

Sebab, kata dia, Megawati berharap Jokowi bisa menjadi alat partai politik. Namun, kenyataannya, Jokowi memilih menjadi petugas negara dan petugas rakyat.

"Sehingga dengan adanya statement ini menjadi tidak relevan kalau pada hari ini kekuasaan ini dianggap menakut-nakutin mengancam. Yang mengancam ini siapa? Yang diancam siapa? Nah ini namanya adalah menyebarkan ilusi yang nanti akan diciptakan kayak semacam psywar, yang sifatnya nanti adalah post truth yang seakan-akan kita tidak pernah peduli hukum itu berdasarkan fakta atau berdasarkan pada ilusi," jelas Nusron.

Baca juga: Jengkel Merasa Tak Dihormati, Megawati: Saya Pernah Jadi Presiden, Lho!

Untuk itu, Nusron menegaskan TKN Prabowo-Gibran tidak melihat kepemimpinan Jokowi mengarah ke praktik Orde Baru.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com