Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok Kampanye Dimulai, Ketum PBNU: Jangan Masyarakat Diajak Ribut atau Bertengkar

Kompas.com - 27/11/2023, 18:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf meminta partai-partai politik tidak membuat warga saling bertengkar dan berkelahi saat berkampanye.

Ia meminta agar kampanye dilakukan secara kondusif, meski terjadi perbedaan pilihan di masyarakat.

"Masyarakat ini sudah tenang, sudah santai jangan diajak yang enggak-enggak gitu. Jangan diajak ribut, bertengkar, berkelahi, dan sebagainya. Kasihan masyarakat," kata Yahya di sela acara International Summit of Religious Authority (ISORA) di Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Pria yang karib disapa Gus Yahya ini juga meminta agar tidak membawa isu SARA (suku, agama, ras, antargolongan) saat berkampanye.

Baca juga: Terpisah dengan Ganjar, Mahfud Ungkap Alasan Mulai Kampanye dari Aceh

Misalnya, ketika berkampanye mengenai Palestina, ia meminta pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) maupun calon legislatif (caleg) untuk mengedepankan gagasan dan strategi damai sebagai jalan keluar.

"Asalkan enggak ngajak ngamuk saja, tapi kalau dia misalnya punya gagasan tentang strategi yang masuk akal, ya bisa ditempuh untuk jalan keluar. Itu bisa didiskusikan, jangan sekedar ngajak orang ngamuk," kata Yahya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa konflik Palestina dan Israel tidak bisa dianggap sebagai konflik beragama. Sebab, masalah di Palestina merupakan tragedi kemanusiaan dan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh Israel.

"Kita minta sungguh-sungguh supaya masyarakat ini tidak membawa isu tentang konflik di Palestina ke dalam isu pertentangan agama. Jangan sampai, itu berbahaya sekali. Dan tidak sepatutnya itu dilakukan," ujarnya.

Baca juga: Kampanye Pemilu 2024 Dimulai Besok, Catat Aturan dan Larangannya

Sebagai informasi, masa kampanye akan dimulai pada Selasa (28/11/2023) hingga 10 Februari 2024.

Para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sudah menyiapkan berbagai strategi kampanye, termasuk dari mana kampanye akan dimulai.

Adapun hari pemungutan suara akan jatuh pada 14 Februari 2024, di mana para pemilih akan memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD secara serentak.

Baca juga: Ramai Isu Kecurangan, Anies Ajak Pulihkan Kepercayaan Masyarakat pada Penyelenggaraan Pemilu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com