Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Mengapa Pemilu Harus Jujur dan Adil?

Kompas.com - 24/11/2023, 14:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan itu semua, pesimisme, persangkaan, dan tudingan tentang pemilu 2024 yang tidak jujur dan adil, tidak boleh diabaikan begitu saja. Rangkaian peristiwa yang telah tersaji tersebut, tidak berdiri sendiri. Ia sebuah mata rantai yang saling terkait.

Tentu saja pemerintah menepikan dan menihilkan tudingan-tudingan tersebut. Kita lihat saja. Yang pasti, asap tidak berdiri sendiri, bebas dari api.

Kita sebaiknya pelajar dari pengalaman, baik dari luar maupun dari dalam. Semua kekuasaan yang terpilih melalui mekanisme pemilu yang curang, berakhir secara mengenaskan.

Berakhir dengan kenistaan, baik kepada penguasa yang terpilih, maupun para pendukung kekuasaan tersebut.

Pemilu yang diselenggarakan secara curang, selalu melecehkan dan mengibiri kedaulatan rakyat. Sementara, suara rakyat adalah suara Tuhan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com