Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tekanan, Anies: Lebih Berat Tekanan yang Dialami Ibu Rumah Tangga dan Pemuda yang Cari Kerja

Kompas.com - 23/11/2023, 07:02 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyebut bahwa tekanan yang dialami dirinya dan calon wakil presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar kalah berat dibanding ibu-ibu rumah tangga di seluruh Indonesia.

Menurut Anies, tekanan lebih berat juga dirasakan petani karena kesulitan mendapatkan pupuk dan anak muda yang sulit mencari pekerjaan.

Pernyataan itu disampaikan Anies saat mengungkapkan gagasannya dalam program Gagas RI yang dibawakan Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo.

“Kami kemarin ditanya Gus Imin (Muhaimin), Mas Anies katanya mengalami tekanan ya akhir-akhir ini? Oh kami jawab seberat-beratnya tekanan yang kami alami, lebih berat tekanan yang dialami ibu-ibu rumah tangga di seluruh Indonesia,” ujar Anies sebagaimana disiarkan di Kompas TV, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Sebut Harga Pangan Mahal, Anies: Beras Naik 30 Persen, Cabai Merah 113 Persen

“Kalau untuk memperbaiki itu kita harus hadapi tekanan, bismillah kita hadapi tekanan-tekanan itu semua,” katanya lagi.

Anies lantas mengungkapkan, 50 persen pengeluaran rumah tangga di Indonesia diperuntukkan membeli pangan. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding Vietnam 31 persen, Malaysia 27 persen, Afrika Selatan 21 persen, dan Jepang 16 persen.

Namun, Anies mengatakan, harga bahan pangan di Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain. Seperti harga daging yang disebutnya lebih mahal dua sampai tiga kali lipat dibandingkan di Singapura dan Malaysia.

“Harga telur kita lebih mahal daripada harga telur di Jepang. Ini terjadi karena tata Niaganya tidak diperbaiki,” ujar Anies.

Baca juga: Singgung Ketimpangan, Anies: Pembangunan Itu tentang Manusia, Bukan Infrastruktur

Selain itu, ia mengungkapkan, harga beras naik secara konsisten selama tujuh tahun terakhir dengan kenaikan hampir 30 persen. Kemudian, harga minyak goreng naik 55 persen, gula pasir naik 11 persen, daging naik 29 persen, dan cabai merah naik 113 persen.

“Bila ini tidak ditata dengan baik maka keluarga Indonesia makin hari akan semakin merasakan tekanan yang luar biasa,” kata Anies.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, akar masalah dari mahalnya harga pangan tersebut karena banyak lahan tetapi produktivitas rendah.

Selain itu, lahan pertanian yang perlahan berkurang juga menjadi penyebab timbulnya permasalahan ini. Lalu, tata Pelaksanaan fungsi tata ruang yang dibiarkan melenceng dari rencana awal.

“Bila ini dibiarkan terus maka akan tergerus kawasan-kawasan yang sangat subur. Kalau ini kita lakukan koreksi di situ maka kami yakin akan terjadi perubahan,” kata Anies.

Baca juga: Anies Akan Bebaskan PBB dan Pakai Tanah Negara untuk Sekolah dan Kampus Swasta jika Terpilih di 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com