Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Politik Luar Negeri Indonesia: Memanfaatkan Geopolitik Global

Kompas.com - 21/11/2023, 09:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maka netralitas, dalam pandangan Bung Karno, bukanlah tanda ketidakpedulian, melainkan suatu strategi bijaksana untuk menjaga integritas dan kemerdekaan bangsa di tengah dinamika hubungan internasional.

Menghadapi tantangan global dan regional

Kini, dalam menghadapi tantangan global dan regional, politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif memberikan sejumlah manfaat signifikan.

Dari menjaga stabilitas kawasan hingga mendapatkan dukungan global untuk isu-isu penting, Indonesia memainkan peran konstruktif dalam membentuk dunia yang lebih aman dan adil.

Dengan terus mengamalkan prinsip bebas aktif, Indonesia dapat terus menjadi pemain kunci dalam upaya membangun hubungan yang bermanfaat di tingkat regional dan global.

Maka politik luar negeri Indonesia yang diwujudkan melalui prinsip bebas aktif, telah menjadi ciri khas penting dalam menjalin hubungan dengan negara-negara di kawasan dan tingkat global.

Sejak kemerdekaan pada 1945, Indonesia telah mengamalkan pendekatan ini. Demi untuk mengoptimalkan potensi dan memperkuat posisinya di panggung internasional, di mana pendekatan bebas aktif memungkinkan Indonesia menjaga stabilitas kawasan.

Dengan berperan sebagai mediator dalam konflik regional, seperti dalam penyelesaian konflik antara Filipina dan Malaysia atas sengketa wilayah di Sabah pada 1960-an, Indonesia membangun citra sebagai kekuatan regional yang berperan dalam menjaga perdamaian.

Kebijakan ini juga memungkinkan Indonesia untuk memimpin kerja sama ekonomi di kawasan.

Keanggotaannya dalam ASEAN, memberikan platform bahwa Indonesia memainkan peran aktif dalam membentuk arah ekonomi dan keamanan kawasan.

Keberhasilan ASEAN dalam menciptakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sejalan dengan kepentingan Indonesia dalam mengembangkan potensi ekonomi regional.

Sementara itu, dalam perspektif global, pentingnya politik luar negeri bebas aktif juga dapat dilihat Indonesia memperoleh dukungan internasional dalam isu-isu krusial.

Di mana dukungan Indonesia terhadap prinsip-prinsip perdamaian, penyelesaian konflik berbasis hukum, serta mendukung keterlibatan global dalam menanggapi konflik di berbagai belahan dunia, mendapat respons positif dalam kancah internasional.

Posisi bebas aktif memungkinkan Indonesia memainkan peran sebagai jembatan antara negara-negara maju dan berkembang.

Dengan memiliki hubungan baik dengan berbagai pihak, termasuk melalui forum-forum internasional seperti G20, Indonesia dapat mengadvokasi kepentingan negara-negara berkembang dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Dalam perspektif geopolitik, pemikiran Bung Karno terhadap politik luar negeri mencerminkan upaya untuk menjaga keseimbangan dan menghindari ketergantungan pada kekuatan besar yang dapat mengancam kedaulatan nasional. Salah satu aspek utama dari pendekatan ini adalah netralitas yang dijunjung tinggi.

Bung Karno melihat netralitas sebagai instrumen strategis untuk melindungi Indonesia dari konflik antarkekuatan besar yang dapat merugikan stabilitas regional.

Di tengah gejolak Perang Dingin, Indonesia berusaha untuk tidak terjebak dalam dinamika konfrontatif antara blok kapitalis dan blok komunis.

Pemikiran Bung Karno terhadap geopolitik tidak lepas dari realitas regional pada masanya. Ancaman-ancaman terhadap keamanan regional, seperti konflik di Semenanjung Korea dan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, turut membentuk kebijakan luar negeri Indonesia.

Bung Karno melihat bahwa menjaga stabilitas di kawasan adalah prasyarat untuk mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu, Indonesia berusaha untuk menjadi kekuatan yang mendorong kerjasama dan perdamaian di Asia Tenggara.

Penting untuk memahami bahwa pemikiran geopolitik Bung Karno muncul dalam periode ketika banyak negara baru merdeka, dan sedang mencari peran mereka dalam dunia pasca-perang.

Bung Karno, sebagai pemimpin nasionalis yang karismatik, ingin Indonesia menjadi model bagi negara-negara berkembang lainnya.

Pemikirannya mencerminkan aspirasi untuk membangun tatanan dunia yang lebih adil dan setara, di mana negara-negara kecil dapat memiliki suara yang sebanding dengan kekuatan besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com