Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Hasto soal Koordinasi Terkait Tekanan, Nasdem: Kami Anjurkan Bangun Kemandirian, Jangan Cengeng

Kompas.com - 19/11/2023, 16:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Hermawi Taslim, menegaskan bahwa pihaknya merasa tak perlu untuk menggandeng PDI-P seandainya pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengalami tekanan dan intimidasi politik jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Kemudian, ia membantah pernyataan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto bahwa kubu AMIN turut mengalami tekanan yang sama dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Kami tidak merasa tertekan dan tidak merasa terintimidasi," kata Hermawi kepada Kompas.com, Minggu (19/11/2023).

"Namun, manakala kami nanti, misalnya, amit-amit jangan sampai, mengalami hal-hal yang diungkap oleh Hasto itu, mudah-mudahan kami punya cara dan jalan sendiri untuk mengatasinya, tanpa harus berkoordinasi dengan Hasto cs," ujarnya lagi.

Baca juga: Nasdem Bantah soal Hasto Komunikasi dengan Timnas Amin Terkait Tekanan Jelang Kampanye

Oleh sebab itu, ia membantah pernyataan Hasto bahwa mereka telah membangun komunikasi bersama dan satu pandangan soal tekanan yang dialami jelang Pilpres 2024.

"Dengan Hasto pasti kami tidak berkomunikasi," kata Hermawi.

Ia justru merasa heran PDI-P yang pada awalnya merasa digdaya, kini terkesan mencari bantuan ke kanan dan kiri.

"Kami merasa tidak pernah dan tidak perlu menggandeng paslon manapun dalam pilpres, lagian UU (Undang-Undang) kan tidak memberi peluang untuk urusan gandeng- menggandeng," kata Hermawi.

"Sebaiknya, kami anjurkan marilah kita membangun kemandirian, jangan cengeng, dikit-dikit ngeluh, katanya kuat, katanya mau menang, kok dikit-dikit ngeluh, ngeluh kok dikit-dikit," ujarnya lagi.

Baca juga: Saat Hasto Kembali Bicara soal Loyalitas Menteri PDI-P di Pemerintahan...

Sebelumnya diberitakan, Hasto kembali mengemukakan isu soal netralitas aparat negara. Isu ini semakin mencuat setelah Ganjar-Mahfud akan berhadapan dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

"Cukup banyak (tekanan yang muncul). Kita menyepakati dengan AMIN juga, (adanya) penggunaan suatu instrumen hukum, instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini, kami juga membangun komunikasi dengan AMIN, karena merasakan hal yang sama," kata Sekretaris Jenderal PDI-P itu pada 18 November 2023.

Tekanan-tekanan itu, menurut Hasto, meliputi penurunan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta intimidasi terhadap tim sukses.

Baca juga: Merasa Dapat Tekanan dan Intimidasi, Hasto Mulai Bangun Komunikasi dengan Tim Anies-Muhaimin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com