Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Belum Ada Investasi Asing ke IKN, Otorita: Minatnya Tinggi tapi Tak Cepat Ambil Keputusan

Kompas.com - 18/11/2023, 08:10 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Ibu Kota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono memberikan penjelasan terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut belum adanya investasi asing yang masuk hingga saat ini.

Menurut Agung, minat investasi asing di IKN tercermin dengan adanya letter of intent (LoI) atau surat kesepakatan awal untuk berinvestasi.

Hingga saat ini, surat kesepakatan itu masih dominan dari investor domestik.

"Hingga saat ini terdapat lebih dari 300 LoI. Sekitar 40 persen investor asing, dan mayoritas investor domestik. Jadi, minat investor domestik sangat tinggi," ujar Agung saat dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Jokowi Sebut Belum Ada Investasi Asing ke IKN, Otorita: Masih Berproses, Perlu Waktu

"Minat investor asing juga tinggi, namun tidak secepat para investor domestik dalam mengambil keputusan," lanjutnya.

Agung menjelaskan, investor domestik lebih cepat dalam memahami situasi, menghitung resiko maupun profit dan proses bisnis. Sehingga, lebih cepat masuk dan mengambil keputusan.

"Kami juga jadinya mengutamakan para investor pelopor ini karena lebih berani mengambil keputusan. Dan pastinya, sangat wajar bahwa IKN Indonesia dibangun oleh para investor pelopor dari Indonesia," jelas Agung.

Menurutnya, belum adanya investasi asing tidak terkait dengan adanya kendala.

Hanya saja, lanjut Agung lebih kepada kecepatan dalam mengambil sikap.

Baca juga: Jokowi Sebut Ada 3 Bidang yang Terbuka untuk Investasi Asing di IKN

"Jadi bukan soal kendala, tapi lebih soal yang 'sat set' saja yang mana. Merekanya yang harus sat set. Otorita IKN tetap terus menjalankan sesuai prosedur, termasuk dalam pemilihan investor sesuai sektor yang menjadi prioritas kebutuhan kita," paparnya.

Agung membenarkan bahwa sektor pendidikan, kesehatan dan teknologi diutamakan untuk investasi asing.

Dia mencontohkan, investasi pendidikan sudah ada MoU dengan Stanford University.

Kemudian untuk kesehatan, susah ada rumah sakit (RS) swasta yang bermitra dengan RS internasional. Saat ini pembangunan RS tersebut sudah dimulai dengan groundbreaking.

"Teknologi banyak dari berbagai negara yg berminat utk membangun smart city, dan kita akan pilih yang paling sesuai," ungkap Agung.

Baca juga: Jokowi: Mungkin Selesainya IKN Baru 15 atau 20 Tahun Mendatang

Dia pun menambahkan, belum adanya investasi asing yang masuk tidak mengganggu pembangunan IKN.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com