Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Harap MUI Bisa "Whoosh" Setelah Punya Ketum Baru

Kompas.com - 17/11/2023, 17:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin berharap, MUI dapat bekerja lebih cepat setelah mempunyai ketua umum yang baru, KH Amwar Iskandar.

"Diharapkan dengan sudah terbentuknya ini jalannya MUI sekarang lebih cepat. Saya ibaratkan jalanya itu whoosh seperti kereta cepat Jakarta-Bandung," kata Ma'ruf selepas Rapat Paripurna MUI di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Ma'ruf mengingatkan, ada sejumlah isu yang harus dihadapi MUI, baik isu keumatan, kebangsaan, dan masalah kemanusiaan di Palestina.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Naik Kereta Cepat Whoosh untuk Kunker ke Bandung

"MUI terus mengmbil peran sejak bertahun-tahun yg lama membantu membangun rumah sakit, bantuan-bantuan di Palestina, termasuk sekarang juga terus menghimpun rapat-rapat besar, demo-demo besar," kata Ma'ruf.

AdapunA Anwar Iskandar disahkan menjadi ketua umum MUI dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Ma'ruf. Anwar Iskandar menjadi Ketum MUI menggantikan Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri.

Menurut Ma'ruf, keberadaan ketua umum MUI definitif penting karena ia akan mengomandoi 30 komisi dan bidang yang ada di bawahnya.

"Kemarin juga berjalan tetapi tidak ada komando, tidak ada pimpinan eksekutif," Ma'ruf.

Baca juga: Pertemuan Maruf Amin dan 3 Bacawapres Ditunda Lagi

Diberitakan sebelumnya, Anwar Iskandar telah ditetapkan sebagai ketua umum MUI dalam rapat pleno tertutup pada 15 Agustus 2023 lalu untuk menggantikan Miftachul Akhyar yang mundur karena fokus menjabat Rais Aam Nahdlatul Ulama.

Meski sudah ditetapkan dalam rapat pleno, Anwar Iskandar saat itu belum resmi menjabat karena harus mendapat pengesahan dalam rapat paripurna dari Dewan Pimpinan MUI dan Dewan Pertimbangan MUI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com