Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelaskan Makna Indonesia Unggul, TPN Ganjar-Mahfud: Kalau Sekadar Maju, Jangan-jangan Negara Lain Lebih Maju

Kompas.com - 15/11/2023, 16:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Taufik Damas menyebutkan, narasi yang dibawa oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD yaitu "Indonesia Unggul" memiliki makna berjuang bagi kebaikan bangsa Indonesia ke depan.

Menurut dia, jargon itu lebih baik ketimbang "Indonesia Maju", yang diusung oleh kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Menurut dia, narasi Indonesia Maju masih belum membuktikan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas hidup berbangsa dibandingkan bangsa lain.

"Indonesia unggul artinya berjuang. Mereka berjanji untuk membawa Indonesia tuh bukan sekadar maju, tapi juga unggul dibanding negara-negara lain. Kalau sekadar maju, jangan-jangan negara lain lebih maju dari pada kita," kata Taufik di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud MD Harta Kekayaannya Mencapai Rp 29,5 Miliar

Dia meyakini, narasi yang dibawakan oleh Ganjar-Mahfud sudah tepat karena bermakna membawa Indonesia menjadi bangsa yang unggul.

"Dan itu di-breakdown dengan berbagai program-programnya, baik ekonomi, pendidikan dan lain-lain," ucap Taufik.

Dia lantas mencontohkan berbagai misi dan program Ganjar-Mahfud dari sektor ekonomi hingga pendidikan.

Untuk ekonomi, Ganjar-Mahfud menjanjikan peningkatan sebesar 7 persen setiap tahunnya.

"Pendidikan 12 tahun wajib belajar bagi rakyat Indonesia. Artinya kalau kemarin 9 tahun sekarang 12 tahun, anak Indonesia, orang miskin bisa sekolah sampai lulus SMA gratis," ungkap Taufik.

"Kemudian punya program juga keluarga miskin harus lahir satu sarjana, kalau keluarga kaya satu sarjana wajar, ini keluarga miskin, dengan beasiswa," tambah dia.

Baca juga: Dulu Dukung Jokowi, Relawan Santri Spartan Kini Dukung Ganjar-Mahfud

Selain itu, dia menyebut bahwa Ganjar-Mahfud memiliki program bagi kalangan santri, misalnya beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) khusus santri.

Kemudian, lanjut Taufik, ada pula program peningkatan kualitas tenaga pengajar santri hingga peningkatan kualitas kreativitas santri.

"Saya meyakini keduanya mampu menyelenggarakan kebijakan yang sangat baik yang ada atau tertuang di dalam visi misi mereka," yakin Taufik.

Perlu diketahui, kini Indonesia resmi memiliki tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024.

KPU menetapkan nomor urut peserta Pemilu Presiden 2024, yaitu nomor satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, nomor tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Adapun Anies-Muhaimin membawa narasi perubahan untuk Indonesia. Sedangkan, Prabowo-Gibran membawa narasi Indonesia Maju.

Ganjar-Mahfud membawa narasi Gerak Cepat untuk Indonesia Unggul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com