Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Temui Gus Mus, Bahas Situasi Politik Usai Putusan MK

Kompas.com - 13/11/2023, 16:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo berkunjung ke kediaman tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus ulama besar, Mustofa Bisri atau Gus Mus di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatut Thalibin, Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023).

Keduanya membahas situasi terkini bangsa dan negara. Diakui Ganjar, salah satu hal yang dibahas yaitu situasi politik setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia minimum capres-cawapres. Namun soal itu dibahas dengan santai.

Diketahui, pertemuan terjadi setelah para tokoh bangsa terlebih dulu sowan ke kediaman Gus Mus, Minggu (12/11/2023).

"Kalau sama Abah (Gus Mus) itu cerita yang lucu-lucu, cerita yang menceritakan situasi-situasi yang kekinian dan enteng-enteng saja,” kata Ganjar dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: KPU Tetapkan Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, dan Anies-Muhaimin Capres-Cawapres 2024

Selain Gus Mus, Ganjar juga berbincang santai dengan Nawawi Cholil atau Mbah Wi dan menantu Gus Mus, Wahyu Salvana atau Gus Wahyu.

Ganjar mengaku sudah merencanakan pertemuan dengan Gus Mus sejak dirinya pamitan sebagai Gubernur Jawa Tengah.

“Saya sudah janji mau sowan ke beliau sebelum selesai masa jabatan mau pamit. Tapi karena waktunya tidak cukup, dulu beliau umroh, saya pikir waktunya akan bareng,” ucap dia.

“Saya susul tapi tidak ketemu juga, lalu dititipkan salam ke keponakannya dan disampaikan kepada saya. Nah baru kemudian jadwalnya saya sowan hari ini alhamdulillah bisa bertemu,” sambungnya.

Dalam pertemuan itu, Ganjar dan Gus Mus juga sempat makan siang bersama.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar di Bawah Prabowo, Perindo: Hasil Tiap Lembaga Survei Tak Sama

Dalam pertemuan selama 1 jam tersebut, Ganjar disuguhkan berbagai menu makanan seperti oseng cumi, telur dadar, tahu, capcay, udang, sambal terasi, hingga sayur asem.

Selesai diskusi dan makan bersama, Gus Mus turut mendoakan Ganjar di akhir pertemuan.

“Kita hanya diskusi saja sih, saya didoain. Didoain yang baik-baik,” tutup politikus PDI-P itu.

Perlu diketahui, sehari sebelumnya, sejumlah tokoh bangsa juga sowan ke kediaman Gus Mus.

Mereka menyampaikan permasalahan bangsa menjelang bergulirnya Pemilu 2024.

"Kita ke Gus Mus untuk sowan, tapi juga berbagi rasa,” ujar sastrawan sekaligus jurnalis senior Goenawan Mohamad.

Menurut Goenawan, saat ini kepercayaan pada sesama itu sangat tipis lantaran banyak sekali kebohongan. Selain itu, lanjut dia, kepercayaan menipis lantaran kesetiaan, suara, hingga kedudukan bisa dibeli.

Baca juga: Ganjar Pranowo Akui Nikmati Puisi Zaman Kemajuan Karya Gus Mus

Situasi ketidakpercayaan antarwarga, kata Goenawan, kian menjadi menjelang Pemilu. Apalagi setelah adanya kontroversi terkait konstitusi.

“Menjelang pemilu dan pilpres menurut saya makin mencemaskan karena aturan bersama mulai dibongkar bahkan dirusak. Terjadinya skandal di MK (Mahkamah Konsitusi) menunjukkan itu,” ujar Goenawan Mohamad.

Seperti diketahui, MK mengabulkan sebagian gugatan terkait Pasal 169 UU Nomor 7/2017 yang mengatur syarat calon presiden dan calon wakil presiden.

Beberapa hari setelah putusan perkara nomor 90/PUU/XXI/2023 ini, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang juga anak Presiden Joko Widodo, ditunjuk menjadi bakal calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.

Belakangan seluruh hakim MK dinyatakan melanggar etik saat memutuskan perkara gugatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Periksa Eks Sekjen Kementan Jadi Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron

Nasional
Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Praperadilan Panji Gumilang Ditolak, Status Tersangka TPPU Sah

Nasional
Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju di Pilkada Jabar

Golkar Sebut Ridwan Kamil Lebih Condong Maju di Pilkada Jabar

Nasional
Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Jokowi Harap RI Masuk OECD: Beri Manfaat agar Lompat Jadi Negara Maju

Nasional
Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Pimpinan DPR Sebut Jurnalistik Investigasi Harus Diatur dalam RUU Penyiaran, Ini Alasannya

Nasional
4 Poin Krusial dalam Revisi UU MK, Evaluasi Hakim hingga Komposisi Anggota MKMK

4 Poin Krusial dalam Revisi UU MK, Evaluasi Hakim hingga Komposisi Anggota MKMK

Nasional
Kasus TPPU Hasbi Hasan, KPK Kembali Periksa Kepala Biro Umum Mahkamah Agung

Kasus TPPU Hasbi Hasan, KPK Kembali Periksa Kepala Biro Umum Mahkamah Agung

Nasional
Anggarannya Besar, Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Dimonitor KPK

Anggarannya Besar, Program Makan Siang Gratis Prabowo Bakal Dimonitor KPK

Nasional
BNPB Salurkan Dana Bantuan Bencana Rp 3,2 Miliar untuk Penanganan Banjir Lahar di Sumbar

BNPB Salurkan Dana Bantuan Bencana Rp 3,2 Miliar untuk Penanganan Banjir Lahar di Sumbar

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Eksploitasi Anak di Bawah 18 Tahun untuk Iklan Dilarang

Draf RUU Penyiaran: Eksploitasi Anak di Bawah 18 Tahun untuk Iklan Dilarang

Nasional
Ungkap Kriteria Pansel Capim KPK, Jokowi: Tokoh yang Baik, 'Concern' ke Pemberantasan Korupsi

Ungkap Kriteria Pansel Capim KPK, Jokowi: Tokoh yang Baik, "Concern" ke Pemberantasan Korupsi

Nasional
Presiden PKS Akan Umumkan Langsung Sosok yang Diusung di Pilkada DKI

Presiden PKS Akan Umumkan Langsung Sosok yang Diusung di Pilkada DKI

Nasional
KSAL Sebut Pelatihan Prajurit Pengawak Kapal Selam Scorpene Akan Dimulai Usai Kontrak Efektif

KSAL Sebut Pelatihan Prajurit Pengawak Kapal Selam Scorpene Akan Dimulai Usai Kontrak Efektif

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Migrasi Radio Analog ke Digital Maksimal 2028

Draf RUU Penyiaran: Migrasi Radio Analog ke Digital Maksimal 2028

Nasional
Pemerintah dan DPR Diam-Diam Lanjutkan Revisi UU MK, Jokowi: Tanya DPR

Pemerintah dan DPR Diam-Diam Lanjutkan Revisi UU MK, Jokowi: Tanya DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com