Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Beri Penghargaan ke 103 Personel Satgas Damai Cartenz, 5 OAP Dapat Kenaikan Pangkat

Kompas.com - 08/11/2023, 13:21 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada 103 personel Satgas Operasi Damai Cartenz yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Papua.

Adapun penghargaan diberikan dalam bentuk kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) terhadap 47 personel yang lima di antaranya orang asli Papua; promosi jabatan untuk 4 personel; dan pemberian pin emas Kapolri kepada 52 personel.

Sigit menekankan, penghargaan tersebut diberikan atas kerja keras seluruh personel dalam menjalankan tugasnya di Papua.

Baca juga: Firli Bahuri Lantik Asisten Kapolri Jadi Deputi Penindakan KPK, Sehari Sebelum Kembali Diperiksa Polda

"Tentunya penghargaan ini dari institusi untuk kalian semua yang telah bekerja keras. Kita tahu bahwa tugas kalian tidak mudah disana. Kalian mendapatkan tugas untuk betul-betul bisa mengawal proses pembangunan yang dilaksanakan di Papua," ujar Sigit dalam keterangan tertulis seperti dikutip, Rabu (8/11/2023).

Adapun pemberian penghargaan ini dilakukan dalam acara Rakorbin SSDM Polri di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/11/2023) kemarin.

Penghargaan secara simbolis diberikan terhadap tiga perwakilan Satgas Damai Cartenz, yakni Ipda Erlang Surya Agustian, Bripka Suhardi, dan Bharatu Muhrijan Tangahu.

Baca juga: Wapres Minta Kapolri Antisipasi Kelompok Teroris yang Bisa Ganggu Pemilu 2024

Dalam kesempatan itu, Kapolri juga melakukan interaksi melalui video conference kepada personel Satgas Operasi Damai Cartenz 2023.

Eks Kapolda Banten ini juga menyapa dan mendengarkan langsung kondisi situasi terkini di Papua pasca-terjadinya serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Di situ, Sigit juga meminta kepada personel Satgas Operasi Damai Cartenz untuk menyampaikan apa saja yang menjadi kendala serta tantangan yang dihadapi selama menjalankan tugasnya di Bumi Cenderawasih.

"Silakan untuk dilaporkan situasi yang ada, mungkin ada hal yang akan disampaikan kepada kita semua, berinteraksi langsung dengan kalian dan tentunya semua yang ada di sini ingin mendengarkan," kata Sigit kepada personel Satgas Operasi Damai Cartenz.

Baca juga: Soal Pemilu, Kapolri: Biar Panas di TV dan Medsos, di Lapangan Harus Dingin

Dilaporkan, situasi terkini pasca-serangan KKB di Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang terpantau sudah kondusif.

Disebutkan bahwa aktivitas masyarakat baik ekonomi, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lainnya sudah berjalan normal.

Lebih lanjut, Kapolri meminta seluruh personel Satgas Damai Cartenz menjaga stamina, kekompakan serta sinergitas dan soliditas dengan TNI.

"Jadikan bahwa keberhasilan itu menjadi tugas dan keberhasilan bersama. Yang penting tanamkan pada diri kalian bagaimana program pembangunan di wilayah Papua harus terus bisa berjalan," ucap Sigit.

Eks Kabareskrim ini juga menekankan, pentingnya peran dari personel TNI-Polri untuk terus memastikan tidak terjadinya gangguan kamtibmas di Papua.

Baca juga: Kapolri Kumpulkan Kapolda dan Kapolres, Bahas Persiapan Jelang Pemilu 2024

Menurut Sigit, TNI-Polri berada di garis terdepan untuk mengawal seluruh program pemerintah dalam rangka pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Papua.

"Dan saya titip, pemerintah memiliki program saat ini pengembangan DOB, daerah otonomi baru, di mana semuanya jadi bukti keseriusan pemerintah untuk memperhatikan secara khusus masyarakat, saudara-saudara kita yang ada di Papua dengan adanya pemekaran-pemekaran," papar Sigit.

"Oleh karena itu, pastikan agar proses perjalanan dari pembangunan daerah otonomi baru betul-betul bisa berjalan," sambungnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com