Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemilu, Kapolri: Biar Panas di TV dan Medsos, di Lapangan Harus Dingin

Kompas.com - 01/11/2023, 16:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap, perbedaan pilihan politik pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang hendaknya tidak membuat situasi menjadi panas di dunia nyata.

Menurut Listyo Sigit, masyarakat cukup panas di media sosial (medsos) dan media massa saja, tetapi situasi di lapangan harus tetap dingin.

"Panasnya, saya kira biar di TV, biar di medsos, tapi di lapangan, di grassroot semuanya harus dingin. Yang namaya persatuan dan kesatuan harus kita jaga," kata Listyo Sigit usai Apel Kepala Satuan Wilayah Polri di Jakarta, Rabu (1/11/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Polri akan terus mengedukasi dan meningkatkan literasi masyarakat agar perbedaan pilihan di Pemilu tidak menyebabkan konflik.

"Kita akan berikan peringatan dan kalau terus dilanjutkan kita akan melakukan penegakan hukum yang tegas," ujarnya.

Baca juga: Polri Kerahkan 434.197 Personel Operasi Mantap Brata Terkait Pengamanan Pemilu 2024

Pada hari ini, Kapolri mengumpulkan seluruh pejabat utama, Kapolda, dan Kapolres se-Indonesia untuk mempersiapkan seluruh personel Polri dalam mengawal pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 agar bisa berjalan dengan baik.

Listyo Sigit mengatakan, Polri harus menjaga kondusitivitas keamanan di tengah masyarakat agar tidak terpengaruh oleh perbedaan pilihan politik di Pemilu 2024.

"Untuk mempersiapkan personel Polri baik yang di pusat maupun yang di daerah, untuk bisa mengawal dan melaksanakan tahapan pemilu yang saat ini memang sudah berjalan betul-betul bisa berjalan dengan baik," kata Listyo Sigit.

Selain soal Pemilu 2024, Kapolri berpesan kepada jajarannya untuk menyukseskan program-program pembangunan yang harus tuntas pada 2023 dan 2024.

Baca juga: Kapolri Minta Polisi Waspada, Perang Israel-Palestina Bisa Bangkitkan Sel Teroris

Ia juga meminta agar para kepala satuan polisi di daerah mengantisipasi dampak situasi global terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat di dalam negeri.

"Beberapa waktu yang lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita juga tentunya harus waspada," ujar Listyo Sigit.

Sebagaimana diketahui, untuk mengamankan jalannya Pemilu 2024, Polri membuat Operasi Mantap Brata 2023-2024.

Sebanyak 434.197 personel akan diturunkan, baik yang ada dalam satuan tugas di Mabes Polri maupun yang ada di daerah atau di Polda masing-masing-masing.

Baca juga: Kapolri Kumpulkan Kapolda dan Kapolres, Bahas Persiapan Jelang Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com