Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Hidup Caleg PSI Akhirnya Terbuka untuk Publik, Dapat Diakses di Situs Web KPU

Kompas.com - 07/11/2023, 14:24 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akhirnya membuka informasi riwayat hidup calon anggota legislatif (caleg) di di laman DCT yang dibuat Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Adapun sebelumnya daftar riwayat hidup para caleg tersebut sempat ditutup.

"Data riwayat hidup para calon anggota legislatif dari PSI bisa diakses publik di situs KPU," kata Ketua DPP PSI Satia Chandra Wiguna kepada wartawan, Selasa (7/11/2023).

Satia menyebut dibukanya riwayat hidup tersebut sebagai bentuk transparansi PSI kepada publik.

Adapun informasi lebih lanjut bisa diakses di https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpr.

Baca juga: Dalih PSI Tak Buka Riwayat Hidup Caleg, Jaga Privasi Rumah Tinggal

"Sehingga pemilih bisa mengenal para calon anggota legislatif dari PSI, sila dicermati," lanjut Chandra.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 580 calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Golkar dan PSI diketahui tidak bersedia menampilkan daftar riwayat hidupnya.

Dikutip dari Kompas.id, hal itu terungkap berdasarkan penelusuran di situs https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpr pada Minggu (5/11/2023).

Dari penelusuran itu, daftar riwayat hidup semua bakal calon anggota DPR dari Partai Golkar dan PSI tak bisa dibuka.

Semua profil calon anggota legislatif dari Golkar dan PSI yang ditampilkan di laman KPU berwarna merah.

Baca juga: Elektabilitas Menurut Charta Politika 0,9 Persen, PSI: Masih Ada 3 Bulan

Kemudian, muncul pemberitahuan pada calon yang menyatakan tak bersedia riwayat hidupnya dipublikasikan.

Merespons ini, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan, PSI sedang melakukan koordinasi agar data personal seperti alamat rumah di daftar riwayat hidup bisa diubah menjadi opsional.

"Itu aja sih yang kami sedang komunikasikan agar perihal alamat rumah ada opsi. Idealnya sih soal rumah bisa dipisah dari riwayat hidup," kata Grace saat dikonfirmasi, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Caleg Golkar dan PSI di DCT Tak Satu Pun Bersedia Buka Daftar Riwayat Hidup

Grace menyampaikan, PSI sempat memilih untuk tidak membuka riwayat hidup para calegnya karena tidak ingin data pribadi seperti alamat rumah ikut ditayangkan.

Sebab, berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, kata Grace, ada sejumlah caleg dari PSI yang diintimidasi oleh orang tak dikenal.

PSI pun tidak ingin ada kadernya yang kembali diintimisasi oleh pihak tertentu karena alamat mereka ditayangkan di situs tersebut.

"Pengalaman pemilu lalu, ada caleg yang diintimidasi, rumahnya didatangi orang tak dikenal. Padahal, di rumah itu kan ada keluarga yang tinggal, ada anak-anak kecil juga," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com