Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Ultimatum Bobby Nasution Kembalikan KTA jika Dukung Prabowo-Gibran, Beri Waktu 2-3 Hari

Kompas.com - 06/11/2023, 18:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun memberikan waktu kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk menentukan sikapnya apakah masih ingin bersama PDI-P atau tidak.

Ia mengatakan, Bobby harus mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P jika memilih bergabung dengan pendukung bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kita kasih tadi dua tiga hari ini, nanti dia (Bobby) akan sampaikan," kata Komarudin ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Komarudin lantas menegaskan, dengan mengembalikan KTA maka Bobby dipersilakan mengundurkan diri dari keanggotaan PDI-P.

Baca juga: Soal Dukung Prabowo-Gibran, Bobby Nasution: Sudah Saya Sampaikan ke DPP PDI-P

Menurutnya, Bobby harus memilih mana yang akan didukung pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Jika berbeda pilihan, adik ipar Gibran itu harus meninggalkan keanggotaannya di PDI-P.

"Apalagi kan pemimpin itu harus menentukan pilihan, tidak bisa mau ambil semua kan?" ujar Komarudin.

"Ya silakan kau pergi beberapa hari ini, ya. Lalu kembalikan KTA, PDI Perjuangan, sebagai tanda pengunduran diri dari PDI Perjuangan," katanya lagi.

Anggota Komisi II DPR ini kemudian menjelaskan apa saja yang disampaikan Bobby saat bertemu dengannya di kantor DPP PDI-P.

Salah satu adalah Bobby tetap mendukung pasangan Prabowo-Gibran seperti yang sudah disampaikan di media massa sebelumnya.

Baca juga: Bobby Nasution Hadiri Pemanggilan PDI-P Usai Nyatakan Dukung Prabowo-Gibran

Akan tetapi, menurut Komarudin, Bobby juga menyampaikan keinginannya untuk tidak pindah partai politik.

"Saya bilang tidak bisa, kita masa, kita satu rumah ini, mau bertarung kita kasih keluarga yang lain, 'eh kamu ke sana, nanti kita berhadap hadapan," ujar Komarudin.

"Kan enggak bisa begitu. Apalagi PDI Perjuangan itu aturannya jelas, dan selalu diingatkan oleh Ibu Ketua Umum bahwa kita tidak bisa main dua kaki," katanya melanjutkan.

Sebagai informasi, beberapa waktu terakhir dukungan keluarga Presiden Jokowi seakan tiada untuk bakal capres-cawapres yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: PDI-P Belum Tentukan Status Bobby yang Dukung Gibran sebagai Bacawapres Prabowo

Bobby Nasution sudah menyatakan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran saat ditanya wartawan di kantor Wali Kota Medan, Rabu (25/10/2023).

"Pasti," ujar Bobby singkat saat ditanya dukungannya untuk Prabowo-Gibran.

Disinggung soal statusnya yang masih menjadi kader PDI-P dan juga juru kampanye Ganjar-Mahfud, Bobby mengatakan masih akan mendiskusikan.

"Selama ini, sejauh ini saya masih jadi kader (PDI-P) nanti ini akan saya diskusikan dulu," katanya.

Di sisi lain, Bobby mengaku belum memiliki rencana untuk pindah ke partai politik lain.

Baca juga: Bobby Dukung Prabowo-Gibran, PDI-P Medan: Dia Masih Kader

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com