JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga mengeklaim, pembelian iklan di media sosial (medsos) oleh tim Prabowo Subianto merupakan bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat.
Melalui iklan tersebut, menurut dia, masyarakat bisa lebih memahami proses serta tata aturan negara.
"Hal itu bagi kami juga sebagai langkah untuk melakukan pendidikan politik rakyat agar masyarakat semakin memahami proses, mekanisme, prosedur, dan tata aturan bernegara," kata Viva Yoga saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/11/2023).
Baca juga: Belanja Iklan Pendukung Ganjar Rp 3,6 Miliar, Tak Sampai Separuh Pengeluaran Pendukung Prabowo
Melalui iklan tersebut, visi dan misi Prabowo Subianto bersama calon pendampingnya, Gibran Rakabuming Raka tersebar luas.
Dengan demikian, masyarakat dapat menjadikannya sebagai pertimbangan saat memilih capres-cawapres kelak.
Ia juga mengatakan, tak hanya Prabowo yang melakukan belanja iklan.
"Sekarang era digital. Seluruh partai politik, kandidat, perusahaan, melakukan digital marketing. Sudah menjadi tuntutan zaman," ucap dia.
Kendati demikian, ia mengaku tidak mengetahui besaran rupiah yang dihabiskan untuk belanja iklan di medsos.
Adapun Prabowo-Gibran didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, Prima, dan PSI untuk maju pada Pilpres 2024.
Baca juga: Kisah Erick Thohir, Gagal Jadi Cawapres, tapi Tetap Dukung Prabowo
Dikutip dari Kompas.id yang merujuk data Ad Library dari Meta Platform, nilai transaksi brlanja iklan Prabowo mencapai Rp 8,67 miliar selama Agustus 2020 hingga Oktober 2023.
Dari jumlah tersebut, akun Indonesia Adil Makmur, kelompok pendukung Prabowo, menggelontorkan dana Rp 6,2 miliar.
Artinya, lebih dari 70 persen biaya iklan Prabowo tercatat hanya pada satu akun.
Ketika ditilik pengeluaran Agustus-Oktober 2023, aliran dana iklan dari akun Indonesia Adil Makmur di Facebook dan Instagram berkisar Rp 500 juta per bulan.
Akun iklan berkaitan dengan Prabowo yang juga bernilai besar yakni Bakti untuk Rakyat. Belanja iklan Bakti untuk Rakyat selama Agustus-September 2023 mencapai Rp 366 juta.
Jumlah itu naik menjadi Rp 514 juta pada Oktober 2023. Ini mengindikasikan bahwa deklarasi dan pendaftaran capres-cawapres yang digelar pada Oktober ini mendorong belanja iklan.