Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ganjar-Mahfud Ancam Laporkan Pejabat dan ASN yang Tak Netral di Pilpres

Kompas.com - 03/11/2023, 15:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengaku pihaknya tidak segan melaporkan pejabat negara maupun aparatur sipil negara (ASN) yang terbukti tidak netral dalam Pemilu 2024.

Hal ini disampaikan menanggapi video Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Paiman Raharjo yang memimpin rapat pemenangan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Berdasarkan itu, kami tidak akan segan-segan melaporkan pejabat negara dan ASN yang tidak netral dalam Pemilu kali ini," kata Todung dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).

Baca juga: Viral Video Pimpin Rapat Pemenangan Gibran, Wamendes Paiman Raharjo Beri Penjelasan

Todung mengingatkan pejabat pemerintah dan ASN untuk taat terhadap perintah UU Pemilu.

Salah satu poinnya mengatur bahwa pejabat negara hingga ASN dilarang berkampanye untuk salah satu kontestan Pemilu.

"Artinya pejabat negara hingga ASN harus netral," tegas Todung.

Selain UU Pemilu, Todung juga mengingatkan ada dua UU lainnya yakni UU ASN dan UU Pilkada yang mengatur netralitas ASN dalam Pemilu.

Pemberian sanksi pun sudah diatur secara tegas terhadap ASN yang terbukti tidak netral, mulai dari ringan, sedang, berat hingga pidana.

Baca juga: Tahu Soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali, Jokowi: Mestinya Pemda Izin ke Pengurus Partai

Sementara bagi pejabat negara, kata Todung, harus mengajukan cuti terlebih dulu jika ingin terlibat dalam kampanye pilpres.

Jika tidak, maka sesungguhnya pejabat negara itu sudah melanggar UU Pemilu.

"Beberapa waktu lalu viral video seorang wakil menteri yang kampanye untuk memilih kontestan tertentu di pilpres. Saya kira sangat tidak etis seorang pejabat negara yang sedang tidak cuti menggunakan fasilitas negara, kampanyekan kandidat tertentu. Harusnya ada sanksi tegas dari Bawaslu soal ini," pungkasnya.

Penjelasan Paiman

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Paiman Rahadjo membuka konferensi internasional pembangunan pedesaan berkelanjutan penguatan SDGs Desa sebagai upaya strategis untuk mempertahankan ketahanan ekonomi nasional di Gedung Balai Makarti Muktitama Kemendes PDTT, Jakarta, Selasa (25/7/2023).Mugi/Kemendesa PDTT Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Paiman Rahadjo membuka konferensi internasional pembangunan pedesaan berkelanjutan penguatan SDGs Desa sebagai upaya strategis untuk mempertahankan ketahanan ekonomi nasional di Gedung Balai Makarti Muktitama Kemendes PDTT, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Adapun Paiman sudah memberikan klarifikasi atas video viral yang menunjukkan dirinya sedang memimpin rapat untuk pemenangan Prabowo-Gibran.

Ia menegaskan, rapat itu dilakukan di rumahnya ketika mengumpulkan anggota Relawan Sedulur Jokowi.

Selain itu, rapat juga dilakukan di hari Minggu (29/10/2023), di luar jam kerjanya sebagai wakil menteri.

"Itu kan orang yang enggak suka saja. Orang rapat di rumah. Terus itu yang hadir DPD Sedulur Jokowi. Mengadakan rapat karena banyak anggota yang bingung arahnya ke mana. Terus kita rapat kita pimpin," ujar Paiman yang juga menjabat Ketua Umum Sedulur Jokowi, saat dihubungi, Selasa (31/10/2023).

Paiman mengaku bingung videonya diviralkan seperti itu. Sebab, ia merasa tidak menggunakan fasilitas negara sama sekali.

Paiman memastikan dirinya memimpin rapat Relawan Sedulur Jokowi, bukan dalam kapasitas sebagai Wamendes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com