Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Saya Taat Perintah Kiai, Alhamdulillah Tak Jadi Koalisi Sama yang Satunya...

Kompas.com - 31/10/2023, 14:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menceritakan perjalanan partainya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.

Sebelumnya diketahui, PKB bergabung dengan Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto. Tetapi, PKB kemudian berpaling dan bergabung dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Cak Imin sebagai bakal cawapres.

Cak Imin mengatakan, keputusannya bergabung dengan KPP itu sudah sesuai dengan arahan para kiai yang telah ditemuinya.

"Ini karena saya taat kepada perintah para kiai, para ulama yang sebelumnya. Alhamdulilah, saya enggak jadi koalisi sama yang satunya," kata Cak Imin dalam acara silaturahmi bareng 1.000 kiai Kampung di Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (31/10/2023).

Namun, Cak Imin tidak menjelaskan lebih lanjut soal maksudnya bersyukur tidak jadi berkoalisi dengan yang satunya.

Baca juga: Minta Jaringan Pendukungnya Waspada, Cak Imin: Sebelah Sana Duitnya Akeh...

Cak Imin hanya menceritakan, para kiai yakin akan banyak pendukung pasangan Anies-Muhaimin. Terlebih, dirinya dan Anies menyuarakan gerakan perubahan yang dinanti-nanti banyak masyarakat.

Saran para kiai yang dianggap sebagai masukan itu pun dijalani Cak Imin. Setelah Anies dan KPP mendeklarasikannya menjadi bakal cawapres, ia pun merasakan banyak orang berbondong-bondong datang mendukungnya tanpa pamrih.

"Alhamdulillah gairah semangat perubahan dari berbagai penjuru, dari Aceh sampai Papua, yang saya datangi, gairah perubahan luar biasa," ujar Cak Imin.

Kendati begitu, ia tetap meminta para relawan untuk waspada. Sebab, pasangan calon dari koalisi lain memiliki logistik dan uang yang banyak.

Baca juga: Soal Kabar 3 Bakal Cawapres Diundang Wapres, Cak Imin: Saya Masih di Jatim sampai Rabu

Sedangkan pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar justru disebut-sebut sebagai pasangan calon paling miskin.

"Sebelah sana duitnya akeh (banyak), sebelah sana sembako akeh, sebelah sana amplope kandel (amplop tebal), sebelah sana banyak logistiknya," kata Cak Imin berseloroh.

Sebagai informasi, pasangan bakal capres-cawapres Anies-Cak Imin telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober 2023.

Keduanya pun telah menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto sebagai salah satu syarat pendaftaran. Hasilnya, keduanya dinyatakan sehat.

Baca juga: PDI-P Ungkap Wacana Presiden 3 Periode Permintaan Pak Lurah, Cak Imin: Tanya Hasto Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com