JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan bahwa putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebenarnya disiapkan PDI-P untuk menjadi seorang pemimpin.
Hanya saja, menurut Djarot, Gibran tidak sabaran. Sehingga, belakangan malah memilih menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Mas Gibran itu sebetulnya dipersiapkan sebagai calon pemimpin untuk bisa meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi dan Pak Rudy di Solo. Yang kemudian, kalau memang berhasil, ya beliau akan ditugaskan ke tingkat yang lebih tinggi lagi," ujar Djarot saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
"Tetapi ada ketidaksabaran, sehingga mencari jalan pintas dan menabrak konstitusi. Merekayasa konsitusi," katanya lagi.
Baca juga: Sindir Gibran, Djarot PDI-P: Saya Kecewa, Dia Anak Muda tapi Tak Punya Kesabaran
Djarot lantas mengungkapkan, tindakan yang diambil Gibran itu membuatnya kecewa. Sebab, ia memegang bagian kaderisasi di PDI-P.
Menurutnya, dalam kaderisasi PDI-P, ada tiga nilai utama yang ditekankan. Di antaranya disiplin, royal, dan ikhlas.
"Ya di dalam menanamkan nilai-nilai ini saya kecewa karena Mas Gibran. Kita sayang sama Mas Gibran, mengambil jalan pintas seperti ini. Dan ini contoh yang kurang baik, itu bentuk ekspresi dari kita semua," ujarnya.
Kemudian, Djarot menceritakan bagaimana PDI-P menyiapkan Jokowi sebagai pemimpin.
Ia mengatakan, PDI-P mempercayakan Jokowi menjadi Wali Kota Solo selama dua periode.
Melihat kinerja Jokowi di Solo, PDI-P pun meningkatkan penugasan Jokowi ke level Gubernur DKI Jakarta.
"Satu proses yang berjenjang dan terus-menerus dievaluasi, karena keberhasilan beliau di Solo, termasuk juga keberhasilan beliau di dalam menata Jakarta," kata Djarot.
"Karena keberhasilan beliau sebagai Gubernur Jakarta, maka beliau ditugaskan khusus tahun 2014 sebagai calon presiden ya, 2014. Dan beliau itu kader yang betul-betul militan dan loyal. Karena 2014 itu, kita cuma bersama-sama dengan beberapa partai politik, Nasdem, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), dan PKPI, menang," ujarnya lagi.
Sebagai informasi, Gibran menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sedangkan PDI-P mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Bahkan, Prabowo-Gibran telah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai pasangan calon (paslon) peserta pemilu presiden 2024.
Baca juga: Sindiran PDI-P dan Anies soal Nepotisme Diduga untuk Hancurkan Reputasi Prabowo-Gibran, Bakal Ampuh?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.