Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Pastikan Kontingen Indonesia di Lebanon Aman Setelah Munculnya Kabar Serangan Mortir Israel

Kompas.com - 26/10/2023, 16:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan semua anggota kontingen Indonesia untuk Pasukan Perdamaian PBB United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) di Lebanon Selatan dalam kondisi aman menyusul adanya kabar serangan mortir Israel di markas kontingen Indonesia tersebut.

Serangan itu terjadi di tengah konflik panas antara Israel-Hamas yang akhirnya berlanjut dengan aksi baku tembak di perbatasan Lebanon.

"Seluruh anggota Kontingen Indonesia dalam kondisi aman," kata Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal kepada wartawan, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Israel Terus Mengarahkan Tembakan ke Gaza, Korban Dilaporkan Meningkat

Iqbal menyampaikan, memang terjadi peningkatan intensitas saling serang antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.

Namun, tidak ada serangan yang diarahkan langsung ke Markas Kontingen Indonesia.

"Kami telah melakukan komunikasi langsung dengan Kontingen Indonesia di UNIFIL untuk memverifikasi informasi tersebut," kata dia. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, terdapat 1.200 anggota Kontingen Indonesia yang bertugas di UNIFIL.

Wilayah tugas mereka di Lebanon Selatan, sepanjang perbatasan darat dan laut Lebanon-Israel. Kontingen pun sudah memiliki rencana pemulangan jika keadaan makin darurat.

"Kontingen Indonesia sudah memiliki rencana kontijensi jika kondisi keamanan semakin memburuk," ucap Iqbal.

Baca juga: Lebanon Berisiko Terseret dalam Perang dengan Israel

Beredar kabar narasi di media sosial yang menyebutkan pangkalan pasukan perdamaian PBB yang salah satunya beranggotakan TNI di Lebanon terkena mortir dari Israel.

Bahkan, disebutkan mortir itu mengenai Sudirman Camp yang menjadi lokasi pasukan perdamaian PBB dari Indonesia bermarkas.

Kepala Puspen (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, mortir yang dimaksud merupakan roket ‘flare” yang jatuh 1 kilometer dari pangkalan pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon.


Kapuspen menambahkan, roket ‘flare’ itu biasanya digunakan untuk memberikan penerangan pada malam hari bagi penyerang, atau mengukur jarak dan aktivitas musuh.

“Ada di berita media sosial yang beredar beberapa hari ini, terutama tadi malam, itu hanya roket flare. Jadi bukan roket yang menyebabkan ledakan di area kita,” tutur Julius saat ditemui di kompleks Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com