Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menko Airlangga Sebut Teknologi Perlu Didorong untuk Pacu Daya Saing Digital Indonesia

Kompas.com - 25/10/2023, 18:27 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Indonesia terus berupaya untuk mengembangkan ekonomi digital. Pada 2022, Indonesia memiliki porsi hingga 40 persen dari total ekonomi digital Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) yang mencapai 194 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikan ole Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023: Sustainable Growth, Global Challenges, Selasa (24/10/2023)

Airlangga menyampaikan, Indonesia berperan dalam memperkuat pondasi ekonomi digital ASEAN melalui sejumlah program prioritas, seperti percepatan negosiasi ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) sebagai strategi untuk mengakselerasi transformasi ekonomi digital di kawasan.

"Ekonomi digital penting untuk meningkatkan daya saing negara kita melalui berbagai kerja sama ekonomi," kata Airlangga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (25/10/2023).

Airlangga mengatakan, komponen teknologi, futures readiness dan knowledge diperlukan untuk mendongkrak daya saing digital di kancah global.

Baca juga: Post Event Sewindu PSN Ajak DWP Kemenko Perekonomian Dukung Kualitas Kesehatan Masyarakat melalui Sosialisasi Thalasemia

Pertumbuhan digital tersebut diharapkan mampu mendorong potensi ekonomi digital Indonesia hingga mencapai 360 miliar dollar AS pada 2030.

Peningkatan perekonomian digital dinilai bermanfaat bagi perekonomian nasional, seperti efisiensi, efektivitas, inovasi, penurunan cost production, hingga kolaborasi dan inklusivitas.

Oleh karena itu, pemerintah menjalankan sejumlah upaya untuk mewujudkan ekosistem digital, seperti memperkuat kemitraan dengan sektor swasta guna meningkatkan aksesibilitas teknologi digital serta memperkuat konektivitas antarwilayah. Kerja sama ini diwujudkan lewat pengembangan satelit multifungsi Satria.

Selin itu, kerja sama juga melipuati pembangunan data center, akselerasi pembangunan menara base transceiver station (BTS), perluasan 4G, dan pengadaan layanan 5G.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa saat ini diperlukan pengetahuan mengenai blockchain, kecerdasan buatan (AI), otomasi, dan cloud computing sebagai prasyarat dalam pendidikan.

Baca juga: Airlangga Persiapkan Kepindahan ASN Kemenko Perekonomian ke IKN

Sebagai informasi, dalam Leader's Declaration G20 New Delhi, AI menjadi salah satu pembahasan penting.

"Presiden telah menegaskan bahwa tidak perlu adanya kekhawatiran tentang AI. Regulasi ini memang belum ada meski teknologi terus berkembang. Oleh karena itu, kita perlu mengantisipasinya dengan peningkatan kompetensi untuk menjadi AI engineer dan expert sebanyak mungkin," tutur Airlangga.

Untuk diketahui, pemerintah melalukan penguatan aspek regulasi mengenai pengaruran keamanan data dan siber melalui Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi maupun Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2022 tentang Perlindungan Infrastruktur Informasi Vital yang sedang diupayakan pemerintah saat ini.

"Ekosistem digital menuntut adanya sinergi yang solid antarpemerintah dan seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat. Oleh karena itu, summit ini diharapkan dapat menciptakan sinergi melalui kolaborasi yang konkret dalam mewujudkan ekosistem digital yang aman, inklusif, dan melindungi kepentingan konsumen dalam menjaga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," jelas Airlangga.

Baca juga: Insentif bagi Eksportir yang Simpan DHE di RI, Kemenko Perekonomian: Akan Jauh Lebih Kompetitif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com