Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letjen Agus Subiyanto, Calon Kuat KSAD yang Punya Pengalaman Komplet dan Dekat dengan Jokowi

Kompas.com - 24/10/2023, 17:43 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen Agus Subiyanto menguat sebagai kandidat Kepala Staf TNI AD (KSAD) menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang bakal purna tugas.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari membenarkan bahwa ada rapat koordinasi serah terima jabatan (sertijab) KSAD pada hari ini, Selasa (24/10/2023).

“Betul, hari ini ada rapat,” kata Hamim melalui pesan tertulis, Selasa.

Dalam surat yang beredar, rapat koordinasi itu digelar di Aula Jenderal Besar AH Nasution, Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta Pusat.

Baca juga: DPR Dapat Info Agus Subiyanto Akan Dilantik Jadi KSAD Gantikan Dudung Besok

Di sisi lain, juga telah beredar pesan berantai terkait informasi pelantikan KSAD dari Dudung kepada Agus.

Disebut, pelantikan akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (25/10/2023). Sementara itu, sertijab akan digelar keesokan harinya.

Kadispenad tidak membantah ataupun membenarkan informasi berantai tersebut tersebut. Tetapi, ia meminta untuk menunggu informasi resmi dari Istana Negara.

“Kita tunggu saja info resmi dari istana,” ujar Hamim.

Baca juga: TNI AD Benarkan Ada Rapat Koordinasi Sertijab KSAD Hari Ini

Anggota DPR RI dari Komisi I Davae Laksono juga menyebutkan bahwa Letjen Agus yang bakal dilantik menjadi KSAD.

"Besok akan dilantik KSAD baru. Selamat kepada Jenderal Agus atas penugasan barunya," kata Dave dilansir dari Tribunnews.com, Selasa.

Punya pengalaman komplet

Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mengatakan, Agus Subiyanto memiliki pengalaman yang komplet.

Jebolan abituren Akademi Militer 1991 itu disebut memiliki pengalaman penugasan beragam, baik tempur, satuan pendidikan maupun teritorial.

Baca juga: Ogah Terjun ke Politik, KSAD Dudung Ingin Bertani jika Sudah Pensiun

Agus tercatat pernah bertugas di satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Komandan Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).

“Serta menjalankan sejumlah operasi tempur. Di lingkungan teritorial, Agus juga tercatat pernah menjabat Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako Palu dan Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi. Saat menjabat Danrem, Agus ikut berjibaku dalam penanganan bencana likuifaksi di Palu,” kata Anton Aliabbas saat dihubungi, Selasa.

Dari sisi rekam pendidikan selama berdinas, pengalaman Agus juga terbilang lengkap.

Agus telah mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad), Sesko TNI hingga Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Ia juga tercatat pernah menjadi dosen di lingkungan Seskoad.

“Dengan demikian, Agus terbilang sosok dengan 'paket komplet',” ujar Anton.

Baca juga: KSAD Dudung Dikabarkan Diganti dan Sertijab Hari Kamis, TNI AD Buka Suara

Dekat dengan Jokowi

Selain itu, Anto mengatakan bahwa Agus Subiyanto dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Anton menyebutkan, Jokowi lebih dekat dengan Agus ketimbang dua nama lain yang berpotensi menjadi KSAD, yakni Panglima Kostrad Letjen Maruli Simanjuntak dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto.

“Agus telah mengenal dan bekerja sama dengan Jokowi lebih lama Maruli dan Suharyanto,” ujar Anton.

Agus tercatat pernah menjabat posisi Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta saat Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta.

Pengalaman Agus bekerja sama dan berinteraksi dalam Forkompimda Solo, menurut Anton, sedikit banyak telah memberikan impresi positif bagi Jokowi.

Agus juga tercatat pernah menjabat sebagai Danrem 061/Suryakencana Bogor dan Komandan Paspampres di era Jokowi.

“Dengan kata lain, penugasan tersebut menunjukkan level kepercayaan Jokowi pada Agus terbangun kuat,” kata Anton.

Baca juga: Letjen Agus Subiyanto yang Dikabarkan Jadi KSAD Punya Harta Kekayaan Rp 19 M

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com