Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kaesang Dimarahi Istri Pakai Kaus Berwajah Prabowo Saat "Honeymoon" ke Korea...

Kompas.com - 12/10/2023, 19:44 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengaku dimarahi oleh istrinya, Erina Gudono saat honeymoon atau berbulan madu ke Korea Selatan beberapa waktu lalu.

Pasalnya, saat honeymoon, Kaesang mengenakan kaus berwarna hitam, yang gambarnya wajah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Kemarin jalan-jalan ke honeymoon ke Korea bersama istri, sampai dimarahin, 'kamu ngapain sih pakai gituan?’ Ya saya kan ngefans," ujar Kaesang dalam jumpa pers usai bertemu Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Kaesang Sebut Prabowo Singgung Kamu Anak Presiden, tapi di Sini Kita Sama-sama Ketum Partai

Kaesang mengatakan, dirinya memang sudah sering memakai kaus bergambar wajah Prabowo. Dia mengaku mengidolakan Prabowo, sehingga selalu memakai kaus itu.

"Ya saya kan ngefans (mengidolakan)," imbuhnya.

Bahkan, ketika Prabowo diundang ke podcast Kaesang sebagai bintang tamu, Kaesang juga memakai baju serupa.

"Kalau untuk dukungan, sabar. Pokoknya jawabannya sabar. Itu kan rahasia," imbuhnya.

Selain bergambar wajah Prabowo, terdapat tulisan besar 'Prabowo' di bagian atas.

Di bawahnya, tertulis 'cita-cita saya hanya: negara saya menjadi negara yang kuat'.

Adapun Kaesang datang ke rumah Prabowo dalam rangka kunjungan balasan.  Sebelumnya, Prabowo pernah mendatangi kantor DPP PSI. Saat itu, putra Presiden Joko Widodo itu belum menjadi ketua umumnya.

Usai pertemuan hari ini, Prabowo Subianto mengeklaim, pihaknya memiliki kesamaan visi dengan Kaesang.

"Tadi kita di dalam berbincang-bincang, bertukar pikiran tentang situasi kebangsaan. Ada kesamaan visi," ujar Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya, Kamis.

Baca juga: Prabowo Klaim Punya Kesamaan Visi dengan Kaesang

Prabowo menjelaskan, mereka sama-sama menghendaki suatu politik dan gaya demokrasi yang sejuk, penuh persahabatan, kekeluargaan, kerukunan, dan persatuan.

Dia menambahkan, perbedaan pandangan dan pendapat adalah bagian dari demokrasi.

"Ini adalah pertemuan kedua secara formal, yang terdahulu saya yang datang ke tempat PSI dan hari ini mereka datang ke rumah saya," ucapnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com