JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta agar negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak menggunakan hak veto untuk membela satu pihak dalam konflik Palestina-Israel.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menaggapi konflik Palestina-Israel yang semakin memanas.
"Menyerukan kepada anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan hak veto dalam membela satu pihak dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan (di Palestina dan Israel) tersebut," ujar Gus Yahya dalam pernyataan sikap resminya, Senin (9/10/2023).
Selain itu, Gus Yahya juga menyerukan kepada masyarakat Internasional untuk bertindak lebih tegas dalam upaya penyelesaian konflik Palestina-Israel.
Baca juga: UPDATE Perang Hamas-Israel, 1.487 Orang Tewas, 6.327 Terluka
Menurutnya, harus ada upaya penyelesaian yang adil sesuai dengan hukum dan kesepakatan internasional yang berlaku.
"Menyerukan agar konflik dan kekerasan yang telah menimbulkan jatuhnya korban kemanusiaan tersebut agar segera dihentikan dengan segala daya upaya," kata Gus Yahya.
Di sisi lain, Gus Yahya juga menyerukan agar identitas dan seruan keagamaan tidak digunakan untuk memupuk permusuhan dan kebencian.
"Termasuk, dalam kaitan dengan konflik dan kekerasan Palestina-Israel," ujarnya.
Diketahui, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Hamas di Palestina.
Baca juga: Ungkap Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza, MER-C: Rusak pada Plafon tapi Pelayanan Tak Terganggu
Sebelumnya diberitakan, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas ke Israel naik menjadi lebih dari 1.487 orang pada Senin (9/10/2023). Sedangkan korban luka disebut mencapai 6.327 orang.
Sementara itu, dilansir dari AFP, Kementerian Kesehatan Hamas menyebut korban tewas di Jalur Gaza meningkat menjadi 687 orang pada Senin.
Kemudian, 3.727 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan gelombang serangan udara sebagai balasan.
Baca juga: Soal Perang Hamas Vs Israel, Prabowo Sebut Pemerintah Upayakan Evakuasi WNI di Palestina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.