JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar pemerintah melakukan langkah konkret pencegahan kasus bullying atau perundungan di dunia pendidikan.
Komisioner KPAI Aries Edi Leksono mengatakan, pemerintah baik pusat dan daerah harus kembali mengoptimalkan tri pusat pendidikan yaitu keluarga, masyarakat dan satuan pendidikan.
"Peran mereka akan lebih berdampak dalam mengatasi masalah kekerasan pada satuan pendidikan, karena bersentuhan langsung pada anak," kata Aries dalam keterangan tertulis, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: KPAI: Dunia Pendidikan Sedang Alami Darurat Kekerasan karena Maraknya Aksi Bullying
Selain itu, KPAI juga meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan percepatan implementasi peraturan menteri (Permen) Dikbudresitek Nomor 46 Tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan.
"Baik itu dalam sosialisasi, pembentukan satgas, layanan aduan dan penanganan. Langkah implementasi tersebut melibatkan lintas organisasi perangkat daerah hingga tri pusat pendidikan," ucapnya.
Rekomendasi ketiga, KPAI meminta agar satuan pendidikan dari tingkat SD, SMP dan SMA melakukan reformulasi struktur kurikulum dengan menempatkan penanaman kompetensi sikap spiritual dan sosial lebih diutamakan.
"Bukan sekadar mengejar target pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan," katanya.
Baca juga: Banyak Bullying di Sekolah, KPAI: Sistem Pendidikan Perlu Dibenahi
Adapun kasus kekerasan yang menjadi sorotan publik beberapa pekan terakhir adalah kasus perundungan korban FF (14) di Cilacap, Jawa Tengah.
Video perundungan itu viral di sosial media pada Selasa (26/9/2023).
Di rekaman itu, tampak seorang bertopi memukul dan menendang korban. Untuk diketahui, korban dan pelaku berasal dari sekolah yang sama.
Kekerasan lainnya terjadi pada R, siswi SD yang meninggal dunia karena melompat dari lantai empat sekolahnya di daerah Jakarta Selatan.
Dari keterangan polisi, R sempat terlibat aksi dorong-dorongan dengan temannya berinisial H.
Peristiwa ini juga terjadi pada Selasa (26/9/2023).
Setelah sempat saling ribut, R dan H diminta menghadap guru dan keduanya dinasehati untuk berbaikan.
Sejurus kemudian, R meminta izin ke kamar mandi dan tak kunjung kembali. Guru yang menasehati kemudian mendapat kabar dari guru lain bahwa R sudah tergeletak di lantai dasar, terjun dari lantai 4.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.