Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diisukan Bisa Pindah ke PSI, PDI-P: Kami Tak Bicara Isu

Kompas.com - 03/10/2023, 20:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto enggan mengomentari asumsi atau isu dari berbagai pihak yang berpandangan jika Joko Widodo (Jokowi) bisa berpindah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selepas menyelesaikan jabatan sebagai Presiden RI.

Menurutnya, PDI-P berdiri kokoh pada hal yang rasional dan tidak menanggapi isu.

"Kami tidak bicara isu, karena bisa muncul jutaan isu setiap hari. Kami bicara hal-hal objektif rasional," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Hasto lantas mengatakan, PDI-P tidak membicarakan satu atau dua tokoh saja.

"(PDI-P bicara) berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, berkaitan dengan kepentingan rakyat, itu yang dibahas oleh PDI Perjuangan," ujar Hasto.

Baca juga: Jokowi Diusulkan Jadi Ketum, Sekjen PDI-P: Semua Ada Tahapannya

Politikus asal Yogyakarta ini menegaskan bahwa hubungan partainya dengan PSI pun sejauh ini baik.

Apalagi, sejak putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum partai tersebut.

Hasto bahkan mengungkapkan, PDI-P sudah menerima surat dari PSI yang ingin bertemu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Surat sudah kami terima dan juga saya sudah dihubungi oleh Pak Sekjen (PSI) Pak Raja Antoni, karena surat itu ditujukan kepada ketua umum PDI Perjuangan, tentu saja, maka kami akan sampaikan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri yang saat ini beliau masih berada di Malaysia dan tadi bertemu dengan Mahathir Mohamad dan juga Bapak Perdana Menteri Bapak Anwar Ibrahim," katanya.

Baca juga: Dianggap Jadi Ketum PSI Cuma karena Anak Jokowi, Kaesang: Siap Salah

Sebelumnya, analis politik dari Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago memprediksi bahwa PSI akan menjadi sekoci untuk Presiden Jokowi selepas lengser dari kursi Presiden.

Prediksi ini diperkuat dengan dijadikannya Kaesang Pangarep sebagai ketua umum partai politik yang selalu mengaku tegak lurus dengan Jokowi itu.

Padahal, Kaesang baru dua hari bergabung dan menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI di Solo, Jawa Tengah.

"Jokowi sepertinya sedang mempersiapkan kapal sekoci untuk mengamankan kekuasaannya setelah tidak lagi berkuasa dan skenario dan intrik politik di berbagai lini dilancarkan," kata Pangi dalam keterangan tertulis pada Jumat (29/9/2023).

Pangi lantas menyoroti hubungan antara Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang kerap diisukan renggang. Apalagi, sejak dulu, Jokowi tak pernah menduduki posisi strategis di internal PDI-P.

Langkah Kaesang bergabung dengan PSI, meski diklaim tanpa "cawe-cawe" ayahnya, juga dinilainya merepresentasikan upaya pembangkangan Presiden Jokowi terhadap Megawati dan PDI-P.

Baca juga: Kaesang Jadi Ketum, PSI Dinilai Bakal Jadi Sekoci Jokowi Usai Lengser

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com