Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), penurunan kualitas udara di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) disebabkan, antara lain dari kendaraan bermotor sebesar 44 persen, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 34 persen, rumah tangga, dan sumber lainnya.
Arifin mengatakan, dalam penyediaan energi bersih, Indonesia memiliki banyak sumber daya mineral, antara lain digunakan sebagai bahan baku solar panel, wind turbine dan baterai yang dapat digunakan untuk kendaraan listrik dan pengembangan teknologi energi bersih.
Namun, proses pengolahan dan pemurnian, serta industri pendukung energi bersih masih perlu banyak dikembangkan.
Baca juga: Kementerian ESDM: Pemerintah Tak akan Alihkan Subsidi Energi Fosil ke Energi Terbarukan
“Untuk itu, pemerintah terus mendorong pengembangan hilirisasi mineral,” ungkapnya.
Pada tingkat regional, penyediaan energi bersih juga menjadi prioritas. Oleh karenanya, sebagai ketua ASEAN tahun ini, Indonesia telah berhasil mendorong lahirnya Deklarasi Bersama tentang Ketahanan Energi Berkelanjutan melalui Interkonektivitas ASEAN Power Grid dan Trans-ASEAN Gas Pipeline.
“Kementerian ESDM optimistis untuk melaksanakan semua program-program energi bersih yang menjadi energi masa depan,” tegas Arifin.
Adapun program-program dekarbonisasi yang terus dilaksanakan pemerintah, antara lain pengembangan energi baru terbarukan (EBT) secara masif, retirement pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan pelaksanaan co-firing biomassa pada PLTU.
Kemudian, konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke PLT Gas dan PLT EBT, pelaksanaan mandatori bahan bakar nabati (B35), penerapan carbon capture storage (CCS)/carbon capture utilization and storage (CCUS), percepatan program kendaraan listrik, dan program elektrifikasi rumah tangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.