Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Akui Sudah Bertemu Megawati, Bahas Ideologi dan Konstitusi

Kompas.com - 03/10/2023, 15:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku sudah bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Ia menyatakan, pertemuan dengan Mega membahas ideologi Pancasila dan konstitusi. Hal ini mengingat Megawati juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Bahas bermacam-macam kan karena beliau Kepala Pengarah BPIP, saya Menko Polhukam. Itu ada kaitannya, ideologi dan konstitusi. Kalau bicara dengan Bu Mega bicara ideologi konstitusi, gitu saja. Dan itu sering dilakukan," kata Mahfud saat ditemui di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Politikus PPP Ungkap Mahfud dan Khofifah Sudah Bertemu Megawati

Mahfud menambahkan, tidak ada tawaran menjadi calon wakil presiden pendamping bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo dalam pertemuan tersebut.

Ia pun menyerahkan urusan tersebut kepada partai politik untuk memilih siapa sosok yang tepat mendampingi capres yang diusung.

"Oh ndak ada (tawaran cawapres), masak nawarin cawapres di tempat begitu. Kan nanti urusan Bu Mega yang akan menentukan. Biar itu berkembang sesuai dengan perkembangan politik kita dan mengarah ke jadwalnya nanti yang akan datang," jelas Mahfud.

Mahfud menyampaikan, pertemuan tersebut adalah pertemuan yang biasa ia lakukan ketika menjabat sebagai Menko Polhukam.

Dia mengaku, kerap bertemu dengan teknokrat hingga petinggi partai politik.

"Lho, saya ini Menko Polhukam, ketemu sama Pak Anwar Usman (Ketua MK), ketemu sama Pak Mardiono, Airlangga (Ketum Partai Golkar), Bu Mega (Ketum PDI-P), sering ketemu, lah, kan sering ada acara kenegaraan juga," beber dia.

Baca juga: Muncul Mahfud dan Khofifah, PPP Anggap Sandiaga Masih Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar

Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengungkapkan, Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah bertemu dengan Megawati.

Ia mengatakan, setelah pertemuan itu, nama keduanya muncul sebagai kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.

“Saya dengar nama keduanya memang beredar setelah keduanya diterima secara terbatas pada kesempatan terpisah oleh Ibu Mega,” ujar Rommy dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).

Meski begitu, Rommy tak menjelaskan secara pasti kapan dan di mana pertemuan dihelat.

Baca juga: Mahfud: Di Rumah Dinas Saya Enggak Ada Senjata-senjata

Ia mengaku memahami bahwa kedua nama tersebut disebut berpeluang mendampingi Ganjar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bagi PPP, lanjut Rommy, keduanya adalah figur yang dekat dengan PPP.

“Secara khusus bahkan MMD (Mahfud MD) saat pertama kali menjadi Menteri Pertahanan tahun 1999 adalah berangkat dari PPP,” sebutnya.

“KIP (Khofifah Indar Parawansa) memiliki jejak sebagai jubir PPP saat menjadi anggota Fraksi PPP di sidang umum MPR tahun 1997,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com