Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Perang Urat Saraf Menag dan PKB yang Kian Memanas

Kompas.com - 03/10/2023, 14:19 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terlibat perang urat saraf dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pangkal permasalahan keduanya bersitegang berawal dari pernyataan Yaqut yang meminta masyarakat supaya tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik.

Yaqut bahkan secara blak-blakan penggunaan agama dalam ranah politik seperti yang terjadi di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Pernyataan Yaqut tersebut membuat PKB yang kini mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 naik pitam. PKB bahkan mengancam akan "mendisiplinkan" Yaqut yang notabene kader PKB.

Berikut kronologi perang urat saraf antara Yaqut dengan PKB:

Duduk perkara

Duduk perkara perang urat saraf antara Yaqut dan PKB berawal dari pernyataan Yaqut saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023).

Dalam sambutannya, Yaqut meminta umat Buddha agar melihat rekam jejak calon presiden pada Pilpres 2024. Utamanya, agar jangan memilih pemimpin secara asal-asalan.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Menag Yaqut Minta Agama Tak Ditunggangi Aktor-aktor Poltik

Yaqut juga mengingatkan masyarakat supaya tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik, seraya mengungkit Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 yang dimenangkan oleh pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

"Kita masih ingat, kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik, kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta, kemudian dua pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan," kata Yaqut.

Didisiplinkan

Mendengar pernyataan itu, PKB pun geram dan mengancam akan mendisiplinkan Yaqut yang notabene adalah kader PKB.

"Sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisiplinan. Jadi publik tentu akan memberikan penilaian juga," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (1/10/2023).

Jazilul menegaskan, sejatinya pernyataan yang demikian tidak terlontar dari mulut seorang pejabat negara sekelas Yaqut.

Baca juga: Menag Yaqut Ogah Cabut Pernyataannya soal Jangan Pilih Pemimpin karena Ganteng-Mulutnya Manis

Menurutnya, pernyataan itu berpotensi membawa dampak perpecahan keharmonisan bangsa Indonesia selama ini.

"Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung dan menggiring opini yang nggak perlu. Saya pikir itu," kata dia.

Meski begitu, Jazilul tidak membeberkan sanksi pendisiplinan apa yang akan diterapkan oleh PKB terhadap Yaqut.

Baca juga: Mau Didisiplinkan PKB, Menag Yaqut: Siapa yang Berhak? Kalau Kiai, Saya Taat

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Nasional
Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Nasional
Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Nasional
Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Nasional
Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

Nasional
MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

Nasional
Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com